Lihat ke Halaman Asli

Afif Auliya Nurani

TERVERIFIKASI

Pengajar

Tantangan #30HariBercerita dan Kisah Kita yang Telah Berakhir

Diperbarui: 5 Februari 2019   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokpri

Halooo, Kompasiana!

Alhamdulillah, hari ini saya kembali setelah sekian purnama tak posting tulisan apapun di K. Ada yang kangen, nggak? Hihihi.

Kenapa saya tidak se-"intens" dahulu kala? Jujur saja, karena saya belum bisa konsisten menulis dan masih banyak beralasan (sok sibuk akutu). Jika dahulu bisa 1-3 tulisan per minggu, kini malah jadi 3 bulan sekali. Dasar, piyih...

Mungkin karena dulu terdorong oleh deadline tugas one week one post oleh dosen saya, ya. Sekarang, diri yang sulit memotivasi diri sendiri ini jadi melempem :(

Pada akhirnya, sebulan terakhir saya memutuskan untuk mengikuti tantangan #30haribercerita di instagram. Saya penasaran, bagaimana rasanya menghasilkan tulisan setiap hari. Apakah sulit seperti mengikhlaskan dia yang telah meninggalkan saya? Eh. 

Tantangan #30haribercerita yang digagas oleh akun instagram @30haribercerita ini telah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Syaratnya sangat mudah, tak perlu ribet untuk mengisi formulir pendaftaran dan sebagainya. Cukup posting apapun tiap hari dan diimbuhi hastag #30haribercerita.

Adapun cerita yang diposting juga bebas. Berpuisi, cerpen, cerbung, motivasi, resep, pantun, satu-dua kalimat galau, curhat, semuanya bebas. Terkadang, admin @30haribercerita akan memberi tantangan untuk menulis tema khusus atau memposting cerita gantung yang bisa dilanjutkan oleh pencerita yang lain. Serunya bukhand maend nggak, tuh?

Akun yang saya buat khusus untuk tantangan 30 hari bercerita (boleh banget difollow). Sumber: dokpri

Yang namanya tantangan, tentu saja tak selalu berjalan mulus. Ada kalanya saya bingung akan menulis apa. Entah saking banyaknya yang ide yang ingin dituangkan, atau justru malah sedang tidak ada ide sama sekali. Terkadang, saya juga terlampau mengantuk untuk menulis tapi juga sulit tidur karena merasa punya "hutang" tulisan. Akhirnya, tulisan yang terposting sangat natural. No-edit-edit. Apa adanya, agak sulit dipahami, dan banyak typo. Wkwkwk.

Feed instagram saya saat mengikuti tantangan 30 hari bercerita. Sumber: dokpri

Yang jelas, ada saja hal-hal yang "menggoyahkan" tekad untuk terus menulis setiap hari. Padahal, telah banyak figur yang mencontohkan one day one post utamanya di Kompasiana tercinta. Ada Mbak Lilik, Opa Tjip, Mbak Latifah, dan masih banyak lagi. Semoga kita semua bisa meneladani beliau semua, ya. Aamiin.

Bagaimanapun, berkat tantangan ini tentu banyak pelajaran yang bisa saya refleksikan. Terutama tentang konsistensi. Bahwa tekad untuk konsisten itu sejatinya membutuhkan 3 dorongan, yakni niat yang kuat, semangat yang dijaga, dan pantang menyerah. Ihiiiy... Bicara memang selalu terasa mudah. Melakukannya itu, lhooo...

Di samping itu, ajang menulis bebas di media sosial seperti ini dapat menyebabkan angka pertemanan meningkat, lho. Berawal dari postingan kita di repost admin di akun resminya, lalu banyak yang mengapresiasi, saling follow dan berkenalan... Voila! Dapat teman baru, dah. Atau mungkin bisa juga dengan cara klik hastag #30haribercerita untuk kemudian membangun interaksi dengan sesama pencerita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline