Desa Kateri adalah salah satu desa di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Negara Timor Leste. Untuk Mencapai desa ini, kita harus melewati konservasi hutan lindung, yakni Hutan Kateri.
Desa ini, agak jauh perkotaan dimana untuk mencapai desa Kateri, kita harus berjuang keras karena selain hutan lebat, jalannya pun rusak. Lebih daripada itu, pihak pemerintah pusat maupun daerah di Kabupaten Malaka, masih "menerawang" dalam memperbaiki fasilitas jalan ke desa tersebut.
Di desa Kateri terdapat satu Fasilitas Pendidikan yakni Sekolah Menengah Negeri Pertama Kateri (SMPN Kateri). Sekolah ini sudah lama dibangun, namun dibangun di atas lahan milik Rakyat.
Entah mengapa, Pihak Pemerihtah Kabupaten Malaka, khusunya dinas Pendidikan Kabupaten Malaka, belum ada negosiasi yang fix dengan masyarakat pemilik lahan tempat didirrikannya Sekolah Menengah Pertama Negeri Kateri.
Ironisnya Pembangunan Sekolah ini terus dilakukan serta para siswa yang bersekolah di SMP ini terus bertambah, namun, status kepemilikan lahan masih Belum Jelas. Tentu saja, hal ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Benar saja, Hari ini, tepatnya tanggal 22 September 2025, Ratusan Siswa harus berhenti bersekolah karena Sekolah ini disegel oleh Masyarakat Pemilik Lahan. Ada Apa?
Tentu saja, ini adalah "Tragedi" Pendidikan di Indonesia, khususnya di daerah Perbatasan. Tempat dimana seharusnya menjadi ujuk tombak pemerintah berhadapan dengan negeri lain khususnya Timor Leste, justeru menjadi contoh kelam contoh kelam anatar masyarakat dan Pemerintah daerah.
Ini adalah suatu hal yang menyedihkan karena anak-anak sekolah menjadi korban kegagalan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Akan kemana dunia pendidikan di Indonesia?
Penulis, Adrian B.