Lihat ke Halaman Asli

Aditya

Mahasiswa Sosiologi

Urbanisasi Era Milenium

Diperbarui: 21 September 2018   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Urbanisasi


Urbanisasi

Kerap kita mendengar ketika guru sosiologi maupun geografi kita di sekolah menjelaskan definisi urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari Desa ke Kota. Dan definisi ini telah mendarah daging entah berapa puluh keturunan.

Definisi tersebut tidak sepenuhnya benar, atau lebih tepatnya tidak lagi relevan dengan saat ini. Sebab definisi yang menyatakan urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari Desa ke Kota dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada masyarakat abad 18 dan 19, dimana ketika itu orang berbondong-bondong menuju Kota untuk mencari kehidupan yang lebih layak.

Pada abad ini definisi urbanisasi yang lebih tepat atau relevan adalah proses menjadi Kota, seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Herlianto bahwa urbanisasi adalah suatu proses pertumbuhan daerah pertanian atau perdesaan menjadi perkotaan, bertumbuh dalam berbagai macam segi, misalnya dalam segi keterampilan, gaya atau style, ekonomi, sehingga desapun tumbuh menjadi perkotaan. Pendapat beliau didukung dengan pergerakan Kota saat ini yang bergerak sentrifugal.

Dan pemerintah harus menyadari akan hal ini, artinya kurikulum yang diadopsi oleh sekolah saat ini harus di revisi, karena kurikulum saat ini masih mengajarkan bahwa urbanisasi itu perpindahan dari Desa ke Kota padahal definisi tersebut sudah tidak relevan lagi.


Sentripetal & Sentrifugal

Perkembangan suatu Kota dan perubahan struktur guna lahannya dipengaruhi oleh gaya sentripetal dan sentrifugal. Dimana gaya sentrifugal mendorong penduduk dan kegiatannya bergerak keluar atau menyebar. Sedangkan sentripetal, mendorong penduduk dan kegiatannya menuju pusat sehingga terjadi konsentrasi dipusat.

Pergerekan sentrifugal, kita bisa melihat Kota-kota besar lahan yang berada di tengah kota apalagi dekat dengan jalan protokol tidak boleh sembarangan mendirikan bangunan, meskipun tanah itu milik kita, hal ini karena kota memiliki rancangan tata ruang yang mengatur pendirian bangunan. 

Dikarenakan tanahnya tidak dapat dibangun maka pemilik akan berpikir rasional dengan menjual tanah tersebut dan membeli tanah lain di pinggiran kota atau desa agar bisa mendirikan rumah atau bangunan lainnya, untuk dihuni maupu dikontrakkan. Hal ini yang pada akhirnya membuat kawasan pinggiran kota berkembang dan menjadi ramai.

Pergerakan sentripetal, kita bisa melihat dengan jelas pada abad 18 dan 19, dimana kota menarik penduduk ke pusat sehingga terjadi penbludakan jumlah penduduk  dan menghasilkan berbagai polemik sosial.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline