Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Interaksi dalam Media Sosial Secara Ontologi Epistemologi dan Aksiologi

Diperbarui: 30 November 2022   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

BAB I Pendahuluan

A. LATAR BELAKANG

Media sosial waktu ini sudah sebagai animo pada komunikasi pemasaran. Media sosial merupakan sebuah media online, menggunakan para penggunanya mampu denganmudah berpartisipasi, berbagi, jejaringsosial, wiki, dan forum. Blog, jejaring sosial. wiki adalah bentuk mediasosial yg paling generik dipakai sang rakyat pada semua dunia. Mediasosial hanya dipakai buat berkomunikasi satu sama lain, namun dalamperkembangannya media umum juga dipakai pada pemasaran produk.

Pemasaran produk memakai media sosial sanggup membantu pemasar dalammenjangkau sasaran pasar yg lebih luas, sebagai akibatnya bisa menaikkan penjualanproduk. Berapa model sosial media yg sedang digemari waktu ini yaitu Instragam, Twitter, Line, Facebook, Youtube, dan lain lain.

Di era digital, kehadiran internet dan media sosial sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan berkembangnya teknologi, setiap orang dapat dengan mudah mengakses informasi melalui komputer/laptop, handphone atau televisi. Adanya konvergensi media menyebabkan surat kabar cetak mulai beralih ke media digital untuk memenuhi kebutuhan khalayaknya.

Internet dan media sosial tentunya membuat implementasinya lebih mudah dan cepat sehingga dapat menghasilkan produktivitas yang baik. Keberadaan media sosial benar- benar mengubah pola interaksi masyarakat. Pola interaksi ini berlangsung tidak serta merta dalam ruang dan waktu yang sama.

Media sosial menghapus batasan-batasan yang menghalangi seseorang untuk berinteraksi. Dengan modernitas, orang menciptakan interaksi baru tanpa harus bertatap muka melalui media sosial. Keberadaan media sosial memang telah mengubah pola interaksi masyarakat.

Pola interaksi tersebut dilakukan tanpa harus dalam satu ruang dan waktu bersamaan. Media sosial meleburkan batas-batas yang menghambat seseorang untuk berinteraksi. Dengan adanya modernitas, manusia menciptakan interaksi baru tanpa harus bertemu fisik melalui media sosial

B. RumusanMasalah

- Bagaimana penggunaan media sosial dalam membangun interaksi di dunia nyata melalui pendekatan aksiologi – ontologi – epistemonologi?

BAB II PEMBAHASAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline