Lihat ke Halaman Asli

Achmad Najib

Profesi Advokat/Pengacara/Konsultan Hukum

Marketplace Guru, Sistem Rekrutmen Tenaga Pendidik Solusi atau Masalah Baru?

Diperbarui: 31 Mei 2023   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : lowonganguru.banten

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, pada rapat kerja dengan Komisi X DPR RI pada hari Rabu, 24 Mei 2023, mengeluarkan terobosan ide menggunakan sistem marketplace sebagai sarana perekrutan guru.

Ide ini digagas sebagai salah satu solusi, untuk mengatasi masalah kurangnya personil guru yang dibutuhkan, hingga masalah jumlah guru honorer yang terlalu banyak. Dikatakan Nadiem, munculnya masalah tenaga guru yang kurang, berawal dari sistem perekrutan yang terpusat.

Sedangkan kondisi kebutuhan guru di setiap sekolah, bisa berubah kapan pun. Seperti adanya guru yang pindah, guru yang memasuki masa pensiun, guru yang mengundurkan diri, atau bahkan guru yang meninggal dunia.

Semua keadaan tersebut, sangat mempengaruhi proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Namun untuk melakukan proses penggantian guru di sekolah tersebut, harus menunggu proses rekrutmen ASN guru yang diadakan oleh pusat.

"Sehingga ujung-ujungnya diselesaikan dengan rekrutmen honorer," ujar Mendikbudristek tersebut.

Adanya gagasan Nadiem Makarim membuat sistem penyebaran guru, banyak menuai pro maupun kontra. Terutama ketika istilah yang digunakan sebagai analogi dari sistem yang digagasnya itu, adalah platform Marketplace.

Banyak pihak yang menilai penggunaan istilah Marketplace, akan menyinggung dan menyakiti perasaan para guru. Adanya pemakaian istilah tersebut, akan terasa mendegradasi martabat seorang guru. Karena mereka seolah disamakan dengan barang dagangan yang di jual bebas secara di pasar online.

Seorang praktisi pendidikan dari salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta, mengatakan konsep sistem yang akan dibuat mungkin seperti Marketplace, tapi jangan menyebutnya sebagai Marketplace, itu menyinggung para guru.

Gagasan yang dicetuskan oleh Mendikbudristek, Nadiem Makarim, banyak yang menilai secara positif. Dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), terlepas dari istilah yang digunakan, menyampaikan bahwa ide platform yang disampaikan Nadiem sebagai salah satu solusi dari panjangnya proses birokrasi seleksi guru PPPK. Disampaikan juga, alur birokrasi seleksi yang ada saat ini, banyak menimbulkan ketidakjelasan nasib dari para lulusan nilai ambang batas P1.

Nadiem sendiri menyampaikan, dengan adanya sistem perekrutan menggunakan platform Marketplace ini, pola perekrutan tenaga guru tidak akan lagi dilakukan secara terpusat, namun bisa diselenggarakan secara real time.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline