Lihat ke Halaman Asli

Purnama di Balik Gerhana

Diperbarui: 2 Februari 2018   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Empat tahun lalu, berdebar jantungku mendengar ceritamu. Bungkam, tak banyak kata keluar dari mulutku.Atas perjuangan dan pengorbananmu, layak bila purnama menerangimu.

Dua tahun tak bertemu, bergetar hatiku mendapat beritamu.Lidahku kelu, membisu. Telah meredup purnamamu. Satu persatu, kau kemas mimpi-mimpimu,  mau tidak mau.

Setahun berlalu, tenggelam sudah pernamamu. Gerhana datang padamu. Yang diperjuangkan,  berlalu tanpa meninggalkan pesan untukmu.

Terakhir bertemu, satu semester yang lalu, mengembang senyumku saat melihatmu. Kau masih seperti yang pertama kukenal dahulu. Purnama memang belum kembali untukmu, tapi gerhana tak mampu menghalangi langkahmu. 

Saudaraku, aku banyak belajar darimu. Ketegaranmu, kesabaranmu, juga keikhlasanmu membuka mata dan pikiranku. Meski gerhana menggelapkan pandanganmu, kutahu purnama senantiasa bersinar di hatimu.

Tangerang, 02022018

Terinspirasi dari postingan instagram seorang sahabat (iw).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline