Lihat ke Halaman Asli

Abidin Ghozali

Direktur Ilmu Filsafat Islam Jamblang

Mengapa Puisi Lama; Masnawi, Rubai, Kit'ah, Gazal dan Syair.

Diperbarui: 4 April 2017   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tulisan semakin luas dan berkembang diberbagai media mulai dari yang ringan sampai kelas berat. Jika menelusuri  puisi lama dalam bahasa melayu tidak lain itu berasal dari Arab-Persi. Karena kebanggaan bagi orang Arab jika mampu membuat baik-baik dengan kata yang indah dan mempesona bahkan untuk memuji, membanggakan, cerita dan merayu lawan jenis. Lalu Mengapa dengan Puisi Lama ; apa itu Masnawi, Rubai, Kit'ah, Gazal dan Syair ?.

Masnawi adalah jenis puisi Melayu lama yang berasal dari sastra Arab-Persi. Jumlah lirik dalam setiap baitnya agak bebas, dengan sekema rima berpasangan dua-dua (a-a-b-b-c-c... dan seterusnya), dan biasanya berisi  puji-pujian untuk pahlawan.

Rubai (rubaiyat) adalah jenis puisi Melayu lama yang berasal dari sastra Arab-Persi. Setiap baitnya terdiri atas empat larik dan berskema rima a-a-b-a dan biasanya berisi tentang nasehat, puji-pujian, atau kasih sayang.

Kit’ah adalah jenis puisi Melayu lama yang berasal dari sastra Arab-Persi. Setiap baik terdiri dari lima baris, lebih mirip syair, sajak kurang beraturan dan kalimatnya panjang-panjang.

Gazal adalah jenis puisi Melayu lama yang berasal dari sastra Arab-Persi. Setiap bait terdiri dari delapan larik dan setiap lariknya dengan kata yang sama; biasanya berisi seputar asmara.

Syair adalah jenis puisi Melayu lama yang mengandung unsur mitis maupun sejarah. Misalnya: Syair Grabyagan Ujan Gede, Syair Ratu Mblambangan, Syair Singapura Dimakan Api. Atau juga berisi tentang ajaran filsafat/agama. (misal. Syair Perahu karya Hamza Fansuri).

Contoh;

Masnawi.

GRABYAGAN TERKENAL JEGER DENGAN MODAL NEKAD

GERAKAN INTELEKTUAL GEGER TERDENGAR MODEL SEKED

SIDUPRAJA SUNGAI MENGALIR DEPAN MASJID HUBBUSULKHI

CINTAI DAMAI MASYARAKAT SEJAHTRAH LOH JINAWI

Rubai.

KUWU MUHAMMAD PEJUANG PEMBELA RAKYAT CILIK

KUWU BAIDULLAH PEJUANG PEMBANGUNAN WONG CILIK

GEBYAR-GEBYAR LAMPU DARI POJOK TEONG

WONG CILIK SENANG GRABYAGAN SEJAHTRA.

Kit’ah.

JIKA BERJALAN MELIHAT TANAH JANGGLENG

RASANYA HIDUP TINGGAL SEGALENG

JIKA BERJALAN MELIHAT LANGIT MENUJU MASJID

RASANYA HIDUP MASIH LUAS

GRABYAGAN CERDAS LUAS WAWASAN.

Gazal.

RINDUKU TERPENDAM UNTUK TANAH MERAH DI GRABYAGAN

SAYANGKU TERPENDAM UNTUK LAPANG KERAMAT JANGGLENG

DALAM PERANTAUAN PASTI KEMBALI DDENGAN KASIH SAYANG

DALAM KERINDUAN PASTI ADA PERJUMAAN DAN PERKEUMPULAN.

Syair.

GONG TIGA KALI DONG.., DONG.., DONG...

GRABYAGAN HUJAN DERAS SAWAH LADANG TUMBUH BERAS.

GONG TIGA KALI DONG.., DONG.., DONG...

GRABYAGAN HUJAN DERES TUMBUH PISANG DAN MANGGA.

GONG DONG...

TUMBUH MANGGA GEDONG.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline