Lihat ke Halaman Asli

ABDURROFI ABDULLAH AZZAM

Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia

Menyoal Jalur Tol untuk Sepeda, Antara Ide Jenius dan Kegilaan?

Diperbarui: 10 September 2020   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengkajian oleh Pemprov DKI dan PUPR (foto: mediaIndonesia.com)

Anekdot ide jenius dan kegilaan beda tipis

Antara genius dan kegilaan bukan lagi sekadar anekdot. Denny Siregar kembali mengkritik rencana Gubernur Anies Baswedan. Ia pun menyindir Anies yang tengah mengajukan permohonan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar disediakan jalur sepeda di jalan tol dalam kota.


Menurut Denny Siregar, ini bukan hanya brilian, tapi juga gila.. Sebuah penelitian menunjukkan kedua ekstrem pikiran manusia tersebut saling terkait. Ide Anies Baswedan menggunakan jalur tol itu ide gila. Anies Baswedan ingin melawan arus pemikiran orang biasa dimana jalur tol umumnya untuk kendaraan roda empat atau lebih.

Bisa dibilang, Jakarta akan dirubah Anies Baswedan bagi surganya pesepeda. Ibukota Jakarta ini berorientasi memanjakan pesepeda dengan berbagai fasilitas. Jalur sepeda direncanakan di tol seperti Denmark sepanjang total 400 km tersebar di setiap sudut dan semuanya dan saling terhubung. Ide ini juga dianggap gila di Denmark namun kini mereka sudah biasa dengan paradigma baru.

Pemikiran Anies Baswedan itu muncul karena orang melihat banyak tokoh-tokoh jenius yang ternyata memiliki tuduhan gangguan kejiwaan alias gila. Seorang jenius secara samar didefinisikan sebagai orang yang sangat kreatif dan mampu membuat kontribusi yang signifikan bagi kemanusiaan dan cara hidup, sering menentang pakem-pakem dan membangun paradigma baru. (*)

Apakah Jakarta sudah siap  dengan kebijakan ini?

Belum, Persiapan Pemprov DKI Jakarta dengan PUPR sedang digodok untuk formula terbaik. Warga jakarta hanya perlu memahami prosedurnya. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum memberikan restu pemanfaatan Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta ruas Cawang-Tanjung Priok sisi Barat sebagai lintasan sepeda (road bike).

Suatu hari, seorang pasangan kekasih sedang berjalan-jalan di taman bis bersepeda di jalan tol. Dipetiknya makna oleh si pria dan diberikan kepada kekasihnya, "ini minum untukmu sayang." Di luar dugaan, kekasihnya justru terdiam. Tak berapa lama kemudian ia bertanya pada kekasihnya.

Bagaimana bisa kau bilang kau mencintaiku jika kau bersepeda begitu cepat meninggalkanku. Suami menjawab aku merasakan kebebasan dan udara sejuk di jalur tol tanpa emisi, sayang. Akhirnya mereka kejar-kejaran dengan sepeda di tol tersebut. Jika kamu sedang ingin memulai rutinitas kardio, ada baiknya bersepeda yang lebih baik dan cocok untukmu di jalur tol. (*)

Kapan hari yang tepat bersepeda di jalur tol?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline