Jagat tinju nasional terhenyak saat mendengar pertandingan tinju antara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melawan petinju kenamaan Indonesia Chris John, Minggu 7 Juli 2019 di GOR Flobamora Kupang.
Para pengamat tinju sulit memprediksi bagamana akhir dari pertarungan itu. Diatas kertas, Chris John pasti memenangkan duel ini.
Namun, pada sisi lainnya, banyak pertanyaan yang muncul, kenapa sampai VBL nekat melawan Chris John yang pernah merasakan ring internasional dan mengharumkan nama Indonesia itu. Apakah hanya mau gagah-gagahan? Ataukah hanya sekedar menyalurkan hobinya sebagai mantan anak jalanan?
Dugaan saya, VBL punya misi lain dibalik semua aksi yang kebanyakan orang mengira VBL bakal dijadikan 'sansak' oleh Chris John.
Bagi VBL NTT memiliki tradisi tinju yang bagus, baik di level nasional maupun Internasional. Dalam perhelatan olahrafa terbesar Nasional, NTT selalu melahirkan atlet tinju berprestasi, sebut saja Hermensen Balo, Joni Asadoma (saat ini Ketua Pertina Pusat dan Wakapolda NTT), Nelson Oil, Karel Muskanan, Yanto Fallo, Atris Neolaka dna lainnya.
Khusus Hermensen Ballo, semua tentu mengenalnya. ASN di Dispora NTT ini selalu menjadi kebanggaan NTT dan Indonesia di era emasnya.
Sesungguhnya, ada pesan besar yang ingin disampaikan VBL untuk masyarakat NTT melalui pertarungan itu.
1. Potensi
VBL menyadari betul bahwa tinju merupakan salah satu potensi prestasi nasional. NTT memiliki sejarah soal itu. Karena itu, VBL ingin membangkitkan kembali potensi itu ke kancah nasional dan Internasional melalui pertarungan melawan Chris John. di Kupang, NTT.
2. Motivasi
VBL ingin membangkitkan motivasi generasi muda NTT agar kembali ke dunia tinju. Dulu, memang tinju NTT belum bisa memberikan dampak ekonomi buat petinju dan keluarga. Dengan kehadirannya sebagai Gubernur NTT, VBL ingin menegaskan bahwa para ptinju tidak perlu takut menjadikan tinju sebagai jembatan kehidupannya.