Lihat ke Halaman Asli

Polisi Dibenci Tetapi Dirindu

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1333339891688717032

[caption id="attachment_169336" align="alignleft" width="150" caption=""][/caption]Profesi yang dilematis adalah profesi polisi. Karena di satu sisi profesi polisi itu sebenarnya sangat mulia. Melindungi dan melayani masyarakat, sehingga sangat dibutuhkan kehadirannya di masyarakat, apabila tidak ada polisi, maka kemacetan lalu lintas akan semakin parah, walaupun kemacetan memang sudah cukup parah. Jika ada perampokan, polisilah yang maju bertaruh nyawa untuk menangkap, jika tidak berhasil menangkap justru malah jiwa melayang.

Namun di sisi lain, masyarakat juga menganggap polisi bukanlah profesi yang cukup bersih. Sudah menjadi fenomena sehari-hari jika ada sejumlah oknum polisi nongkrong di sudut jalan menanti korban untuk ditilang. Lalu ujung-ujungnya minta uang. Ada juga sejumlah oknum reserse mengorek keterangan dari tersangka dengan berbagai pukulan, gamparan, tendangan, hingga jepitan ujung kaki meja untuk memuluskan pengakuan, walaupun belum tentu si tersangka melakukan kesalahan. Selain hal itu jika mau didata, mungkin sangat banyak tindak kejahatan yang melibatkan oknum polisi.

Padahal berprofesi sebagai polisi adalah hal yang sangat mulia To protect and to serve Melindungi dan melayani masyarakat harus menjadi prinsip dalam setiap jiwa insan bhayangkara.
Bagi yang sudah terlanjur benci dengan profesi ini, ya memang tidak mudah untuk menumbuhkan cinta terhadap polisi. Paling tidak, Polri sebagai institusi telah melakukan usaha-usaha keras mengubah citra Kepolisian di mata masyarakat.

Masyarakatpun harus jujur mengakui setiap prestasi yang berhasil Polri raih. Apresiasi dari masyarakat dapat menjasi motivasi untuk meningkatkan profesionalisme Polri. Namun Polri pun tidak boleh berbesar hati ketika berhasil meringkus pengedar narkoba atau gembong terorisme. Karena Selama masyarakat masih belum percaya dengan kinerja Polri, selama itu pula pekerjaan rumah korps kepolisian masih banyak.

sumber

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline