Merapi merupakan gunung api aktif yang berada di pulau jawa.Terletak di antara dua provinsi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan provinsi Jawa tengah.Erupsi terakhir pada tahun 2010 dan mengakibatkan ribuan orang kehilangan sanak saudara dan tempat tinggal. Merapi selalu mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik lokal maupun asing,ini terbukti pasca erupsi kawasan Kali Adem Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia, ± 25 - 30 km utara Kota Yogyakarta selalu ramai oleh para wisatwan.Bahkan keindahan Merapi bisa dilihat dari sudut kota jogja saat cuaca cerah tanpa kabut yang menyelimuti gunung tersebut. Pada tanggal 5 Mei 2012 berawal dari perbincangan dengan teman kampus,saya dan teman teman berniat untuk mendaki gunung yang selalu menyambut kami ketika membuka jendela kamar ketika pagi.Berjumlah 5 orang kami pun mempersiapkan segala sesuatu untuk mendaki,seperti tas carrier,tenda,sleeping bag,dan kebutuhan logistik selama pendakian.Berangkat dari kota Jogja pukul 16.30 wib,ditengah perjalanan kami terhalang hujan deras yang membuat kami harus menepi di salah satu SPBU Magelang,usai hujan reda kami melanjutkan perjalanan dan tiba di Sèlo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Tlogolele.Desa ini terdapat kediaman Pak Narto dan merupakan pos awal pendaftaran pendakian serta kita dapat menitipkan kendaraan atau untuk sekedar persiapan pendakian. Pukul 21.30 wib kami memulai perjalanan pendakian ditengah kabut dan hujan yang menemani.Awal perjalanan kami melewati jalan perkebunan sayuran milik warga.Langkah demi langkah permukaan jalan berubah menjadi tanah keras berkerikil,kabut tebal ikut serta menyelimuti dinginnya malam.Setelah 1 jam pendakian tiba tiba badai yang disertai hujan nyaris membuat kami putus asa,berlindung di balik batu besar adalah solusi untuk melindungi diri dari terpaan angin. Kami akhirnya melanjutkan perjalanan,sekitar pukul 00.30 wib kami terhalang oleh kabut tebal yang membuat jarak pandang kami sekitar 4 meter,sehingga kami memutuskan untuk mendirikan tenda untuk penginapan.Tenda pun tegak dan kami pun memulai persiapan untuk tidur.Tetapi,angin kencang membuat kami untuk waspada didalam tenda. [caption id="attachment_187303" align="aligncenter" width="414" caption="puncak membuat kami semangat"][/caption] Jam menunjukan pukul 6.30 wib dan kabut masih menyelimuti pagi itu,membuat kami untuk melanjutkan tidur ditengah dingin yang menerpa.Pukul 09.30 wib,kami menyiapkan logistik makanan untuk mengisi perut kami yang kosong.Ketika dalam perjalanan,makanan yang tak dianggap enak pun berubah menjadi melezatkan. Puncak gunung pun sudah terlihat dari tempat kami mendirikan tenda,membuat kami bersemangat untuk melanjutkan perjalanan.Pukul 11.30 kami tiba di pos pasar bubrah,di sini kami melewati tugu memorial yang merupakan tugu untuk mengenang mereka-mereka yang meninggal di gunung merapi. [caption id="attachment_187293" align="aligncenter" width="389" caption="tim di tugu memorial pasar bubrah"]
1336566376360539804
[/caption] Dari pasar bubrah puncak pun terlihat gagah,namun memerlukan ekstra tenaga untuk mencapai puncak mengingat kondisi yang berpasir sehingga membuat kami harus merangkak untuk melewatinya. [caption id="attachment_187295" align="aligncenter" width="518" caption="merangkak merupakan pilihan terakhir"]1336566887545738485
[/caption] Setelah melewati permukaan pasir kami harus ekstra hati hati dalam memijakkan kaki,karena jika kami memijak batu yang tak kuat batu itu akan mengglinding ke arah tim yang berada di bawah.1 jam dari pasar bubrah akhirnya kami tiba di puncak Merapi,namun sayang kabut tebal mengalangi pandangan sehingga panorama yang indah tak nampak dari sini. [caption id="attachment_187296" align="aligncenter" width="518" caption="tim tiba di puncak"]1336567294476809129
[/caption] Setelah tiba di puncak kami pun bergegas turun karena kondisi kabut yang semakin tebal,pukul 14.00 wib kami meninggalkan puncak,ketika naik kami harus merangkat dan ketika turun pun kami harus berperosotan ria. [caption id="attachment_187297" align="aligncenter" width="389" caption="prosotan diatas pasir bekas erupsi"]13365677141546762557
[/caption] Tiba di pasar bubrah kami istirhat sejenak untuk membersihkan pasir yang masuk kedalam celah celah kaki.Pukul 18.00 wib kami tiba di pos pendaftaran awal dan langsung bergegas untuk mencari tempat makan yang akan menghangatkan kami yaitu soto ayam.Tim tiba di kota Jogja pukul 21.00 wib. "saya hanya orang yang ingin berusaha mencari kenangan sebanyak mungkin,Hingga setidaknya ada cerita hebat yang bisa menidurkan anak cucuku kelak" ---together we stand---Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI