Lihat ke Halaman Asli

Aafajar

Guru PAUD

Celoteh Positif Si Kecil, Informasi Positif dari Istana Qur'an Indonesia

Diperbarui: 16 September 2018   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi : Santri Kecil Istana Qur'an Indonesia

Zaman now, serangan informasi kerumah kita sulit untuk dibendung. Dari berbagai arah informasi itu datang, masuk hingga ke dalam kamar bahkan ke dapur mengacak tatanan nilai yang ada atau yang hendak diramu. Meski dibangun tembok yang besar dan tinggi sebagai benteng pertahanan, informasi tersebut dapat menjebol nya, minimal melubangi nya hingga bisa meniupkan aroma serangannya melalui lubang tersebut.

Media penyebar informasi jumlahnya lebih banyak dari kegiatan positif yang ada di masyarakat. Informasi memang ada yang positif dan ada yang negatif. Yang positif tentu sangat diharapkan, namun sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada media yang menyampaikan hal yang positif. Kebanyakan informasi yang disajikan negatif yang tidak layak dikonsumsi. Terutama untuk anak - anak yang pikiran nya masih bersih, jiwa nya masih positif, sehingga sangat mudah menerima informasi apapun yang datang.

Tayangan televisi minim informasi positif. Sinetron, film hanya menonjolkan informasi kehidupan hedonis, permusuhan, hasrat seksual, dan percintaan roman recehan. Tayangan diskusi hanya menghadirkan perdebatan pepesan kosong yang membingungkan publik. 

Tayangan anak pun, minim edukasi dan diselimuti oleh iklan penyebar informasi pendukung terciptanya generasi hedonis dan konsumtif. Tayangan berita, informasi nya marak seputar gosip, kriminalitas dan politikus yang berstrategi memperebutkan jabatan.

Ditambah lagi oleh dunia maya (media sosial) yang turut andil besar menjadi ladang penyebar virus informasi negatif. Yang pada akhirnya banyak penggiat medsos yang terkena virus tersebut, turut menyebarkan dan menciptakan kenegatifan di dunia nyata tempat ia tinggal (masyarakat).

Jika keluarga sebagai unsur terpenting dari sebuah negara mudah terserang informasi negatif. Di tambah masyarakat sebagai lingkungan tempat berkumpulnya keluarga juga begitu mudah terserang.  Maka negara ini perlu berkerja ekstra keras untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan beradab sesuai yang diharapkan.

Karena setiap informasi yang di dengar, di baca, akan masuk kedalam pikiran membentuk pos sesuai jenis informasi tersebut. Sebuah informasi yang sering didengar, dilihat, dibaca semakin memperkuat pos yang terbentuk hingga dapat dengan cepat mengkomandoi seluruh tubuh untuk bergerak sesuai jenis informasi tersebut. Inilah yang oleh para ilmuwan psikologi, para ahli pengembangan sumber daya manusia, disebut "Mindset".

Informasi yang terus diterima, terus mempengaruhi pikiran, lambat namun pasti akan membentuk mindset. Jika informasi tersebut negatif, maka mindset yang terbentuk negatif. Begitu juga sebalik nya. Mindset akan mempengaruhi sikap, perbuatan seseorang dan hasil yang diperoleh. Sikap, perbuatan dan hasil yang positif hanya datang dari orang yang bermindset positif. (Klik mindset untuk baca tentang mindset)

Tentu kita berharap penerus bangsa dan negara ini adalah manusia - manusia yang memiliki mindset positif. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang positif. Agar dapat mensuport keluarga - keluarga yang ada guna memperkuat pertahanan terhadap serangan informasi negatif.

Keluarga dan masyarakat adalah dua lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan mindset seseorang. Upaya menghadirkan kegiatan positif sebagai penguat informasi yang positif adalah sebuah keharusan para elemen bangsa. Seperti yang dilakukan oleh lembaga pendidikan Al - qur'an di daerah Ciracas Jakarta Timur.

Pada hari Sabtu (15/09/2018), Istana Qur'an Indonesia sebuah lembaga pendidikan baca tulis Al - qur'an untuk anak - anak. Mengadakan kegiatan " Tabligh Akbar Anak Sholeh" yang dihadiri oleh para santri Istana Qur'an, orangtua santri dan warga sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline