Lihat ke Halaman Asli

Michael Juanda

Orangutan Journey

Veracruz (Melihat Dunia Dari Petualangan di Belantara Kalimantan)

Diperbarui: 5 Agustus 2022   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Joan & Bruce - Orangutan Journey

Joan dan Bruce, suaminya, memperkenalkan diri dengan hangat dan ramah kepada sang pemandu yang akan membawa mereka ke salah satu hutan hujan tropis tertua di dunia. Sambutan hangat selamat datang berbalas sapa dari jiwa letih yang sedang berada pada titik nadir kehidupan dan mencoba menemukan dirinya kembali. Perjalanan ini sangat berarti bagi sang pemandu.

Siang itu kapal wisata mereka berangkat dari kota pelabuhan kecil di sebuah teluk di pulau Kalimantan, pulau besar yang namanya berarti negeri yang panas. Mereka memulai petualangan ke sebuah Taman Nasional, tempat yang sangat indah dan damai dengan tiupan udara tropis nan hangat. Cuaca hari itu tampak kontras dengan hari - hari sebelumnya yang penuh guyuran hujan, sang surya kali ini tampak lebih ramah namun dengan siraman teriknya.

Sepanjang perjalanan mereka untuk menemukan para "Sepupu Tua" bangsa primata, pasangan yang hampir tiga dekade silam telah memutuskan meninggalkan glamornya kehidupan seniman di kota "Apel Besar" demi pertumbuhan buah hatinya, berbagi banyak cerita pengalaman hidup hingga keputusan penting yang mereka ambil. Joan sebelumnya adalah seorang agen para pelaku seni dan bintang dunia hiburan di Hollywood, dan suaminya seorang seniman teater juga seorang figur pariwara di negeri Paman Sam.

Sebuah desa kecil di kota kuno Spoleto, Regio Umbria, dua jam dari jantung negeri Pisa menjadi pelabuhan dimana mereka mulai menata kembali kehidupannya dan membesarkan putra semata wayangnya.

Dua dekade kemudian ketika sang putra memutuskan kembali ke "Tanah Kebebasan" dan memulai usahanya sendiri, Joan dan suaminya pun mulai bertualang mengelilingi dunia.

Benua kuning adalah tempat favorit mereka menghabiskan banyak masa dalam perjalanan menikmati hari - hari tua. Mereka berdua selalu memilih tinggal sedikitnya beberapa bulan di suatu wilayah, untuk benar - benar mendapat pengalaman seperti warga lokal. "Cukup aneh untuk seorang berkulit putih sepertiku untuk tidak menyukai cuaca dingin" tutur Joan sambil tertawa.

Siang di hari kedua, kapal kecil mereka memasuki kanopi rimba nan teduh dengan pantulan bayangan langit cerah yang terlihat jelas di atas air. "Cerminan Eden" adalah julukan bagi tempat mereka berada saat itu. Tujuan mereka hari itu adalah salah satu situs paling bersejarah dalam dunia primata. Sejenak perhatian mereka tertuju pada seekor kupu - kupu yang sangat cantik yang terbang rendah di samping kapal mereka.

Sungai Sekonyer - Orangutan Journey

"Kupu - kupu dan sungai yang indah, ini mengingatkan kami kembali pada sebuah tempat dimana kami pernah tinggal di Meksiko", tukas Joan. Suaminya kemudian menimpali, "Papaloapan nama sungai itu, artinya sungai para kupu - kupu dalam bahasa purba penduduk asli Meksiko."

"Apa nama kota tempat kalian tinggal disana?" Sang pemandu mencoba mengikuti topik yang sedang mereka bicarakan. "Veracruz namanya" jawab Joan, "kota kecil yang damai dekat teluk Meksiko". "Oh, aku tahu tempat itu", balas sang pemandu sembari mencoba sedikit bercerita tentang perang saudara Franco - Mexican pertengahan abad ke sembilan belas yang terjadi di Meksiko.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline