Lihat ke Halaman Asli

Tri Sapta Mw

Menulis untuk menambah pengetahuan. Amunisi menulis adalah membaca.

IndiHome Mendukung Bisnis Rumahan Bangkit

Diperbarui: 17 Juli 2022   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokpri dan halaman IndiHome (diolah pribadi)

Lebaran kemaren kita merayakan lebaran dengan perasaan lega. Setelah dua tahun tidak boleh bertemu dengan sanak  saudara. Ya selama pandemi kita tidak boleh kemana-kemana. Banyak pembisnis yang terpuruk. Tetapi bagi Ayu, seorang ibu rumah tangga tidak membuat ia patah  semangat untuk membangun bisnisnya. IndiHome mendukung kegiatan Ayu melalui fasilitas internet.

Tahun 2019  ia mulai merintis bisnis menjual pakaian. Awalnya ia mengambil dari tetangga ditawarkan kepada teman-temannya melalui sosial media dan di lingkungan rumah. Masih ingat saya  membeli ke rumah ibunya dan melihat pakaian yang akan saya beli.

Tahun 2020 ia pindah ke daerah Jakarta Utara mengikuti suami. Mulai melebarkan bisnisnya melalui e-commerce. Ia membangun usaha bersama suami. Berkantor di rumah. Ia menggunakan IndiHome, di daerahnya, satu-satunya penyedia jasa internet adalah IndiHome, salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia.

Awalnya tahun 2020 layanan dari IndiHome kurang baik. Ketika usahanya mulai melebar punya toko dekat jalanan raya. Pernah kabelnya putus karena truk kontainer. Sebulan baru ada petugas datang. Meski begitu untung IndiHome punya rekam pemakaian. Jadi untuk bulan itu tidak ada tagihan. Ada prinsip  keadilan dari pihak IndiHome bagi konsumen.

Cerita 2020 saat pandemi tidak sama dengan tahun 2022. Bulan Ramadhan kemaren Ayu harus menambah kapasitas internetnya, karena di kantor bisnisnya sudah menggunakan 10 laptop dengan 10 orang beraktivitas.

Ia mendaftar melalui online untuk menambah kapasitas internet. Membayar setiap bulan sekitar Rp 445.000/bulan. Saya lihat di laman IndiHome  dengan harga sekian mendapat kecepatan 50Mbps.

Posisi kantor dekat berjarak 1 rumah saja. Router ada di rumah sedang di kantor menggunakan metode  paralel, WiFi repeater. Sedang di toko menggunakan kecepatan 20 Mbps saja.

Ayu menambah kecepatan internet di minggu pertama bulan Ramadhan. Karena pesanan meningkat, ia harus menambah karyawan.  Tadinya hanya 5 orang menjadi 8 orang. Total semua yang bekerja menggunakan internet 10  orang. Ayu dan suami saling membahu membangun bisnis. 

Padahal Ayu mempunyai anak 3 orang masih SD dan balita. Karena kantor dekat rumah, pengasuhan tetap bisa dilakukan. Ia mempunyai asisten rumah tangga khusus untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Anak-anak, Ayu dan suami bergantian mengasuh. Fleksibel saja  ujar perempuan dibawah 30 tahun tersebut.

Usaha tidak mengkhianati hasil. Ia dan suami berhasil meraih reward paket liburan untuk 20 orang liburan ke Bali. Reward tersebut diberikan oleh produsen pakaian yang ia distribusikan.  Ayu mengajak karyawan dan keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline