Semua orang pasti mencari kebahagiaan. Seringkali, kebahagiaan diukur dari hal-hal yang terlihat, seperti kekayaan materi atau status sosial. Namun, ajaran Tri Hita Karana menawarkan pandangan yang lebih mendalam: kebahagiaan sejati berasal dari keselarasan batin dan hubungan harmonis dengan tiga elemen utama kehidupan: Tuhan (Parahyangan), sesama manusia (Pawongan), dan alam (Palemahan). Dalam konsep ini, kebahagiaan tidak hanya soal apa yang kita miliki, tetapi juga tentang bagaimana kita berpikir, apa yang menjadi tujuan hidup kita, dan bagaimana kita bekerja. Ketiga aspek ini, pikiran, tujuan hidup, dan kerja, saling terhubung erat dan menjadi kunci untuk meraih kebahagiaan yang utuh dan berkelanjutan.
Pikiran adalah pengendali utama dalam hidup kita. Pikiran yang positif akan memengaruhi sikap, keputusan, dan perasaan, sehingga menciptakan kebahagiaan. Kebahagiaan sejati adalah keadaan emosional dalam diri, jadi jika kita ingin bahagia, kita harus mengarahkan pikiran pada hal-hal yang menyenangkan. Kitab suci Sarasamuscaya bahkan menyatakan bahwa pikiran adalah unsur penentu utama; ucapan dan perbuatan akan mengikutinya. Oleh karena itu, mengendalikan dan menjaga pikiran agar tetap positif adalah langkah awal yang sangat penting.
Hidup tanpa tujuan bisa membuat kita tersesat. Tujuan hidup berfungsi sebagai kompas, memberikan arah dan motivasi dalam setiap langkah. Dalam ajaran Hindu, tujuan hidup dijelaskan melalui Catur Purusartha, yang mencakup empat aspek penting: Dharma, Hidup sesuai dengan etika dan kebenaran, menciptakan ketenteraman sosial. Artha, Mencari kemakmuran materi untuk menunjang kehidupan, asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Kama, Memenuhi kebutuhan emosional dan kasih sayang, yang membawa kebahagiaan lahiriah. Moksha, Tujuan tertinggi, yaitu kebebasan jiwa dan kebahagiaan spiritual yang abadi. Mencapai kebahagiaan sejati berarti mampu menyeimbangkan tujuan duniawi (Artha dan Kama) dengan tujuan spiritual (Dharma dan Moksha).
Kerja bukan hanya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga jalan menuju kebahagiaan. Melalui kerja, kita bisa mengembangkan diri, berbuat baik, dan memberi manfaat bagi orang lain serta lingkungan. Dalam ajaran Karma yoga, kerja harus dilakukan tanpa pamrih. Kebahagiaan yang sesungguhnya terletak pada proses dan manfaat dari kerja itu sendiri, bukan hanya pada hasil materi yang didapat.
Kebahagiaan sejati akan tercapai ketika pikiran, tujuan hidup, dan kerja dijalankan secara harmonis dalam kerangka Tri Hita Karana. Pikiran yang positif memandu tindakan kita. Tujuan hidup yang jelas memberikan arah. Dan kerja menjadi wujud nyata dari keduanya, menghubungkan kita dengan Tuhan, sesama, dan alam.
Dengan menyatukan ketiga elemen ini, kita akan merasakan kedamaian batin karena dekat dengan Tuhan, ketenteraman dalam hubungan sosial, dan kenyamanan fisik karena lingkungan yang terjaga. Inilah kebahagiaan yang sejati, yang tidak hanya bersifat pribadi, tetapi juga universal dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI