Lihat ke Halaman Asli

Tua Tak Sadar

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tua tak sadar Menikmati keangkuhan sadar bercumbu bersama nyanyian dunia melupa anak cucu bersama keluarga bersenandung kutukan duharka Tua tak sadar Bermain umur berbau tanah bergaya pada malam penuh sumpah tetap dunia berpesta putih darah tak peduli rasa hampir punah. Tua tak sadar Setan tertawa,ini surga Malaikat kiri kanan di kata dusta dosa nanti jadi bahan perhitungan jelas puas apa yang dirasa jasat batin Tua tak sadar Mabuk indah pelukan api membara membakar jutaan zina ingin selalu dirasa tobat hanya mainan kata jelmaan nista begelut tetap desah kenikmatan nafsu purba. Tua tak sadar Agama hanya ocehan lama dah tau itu tak tergoda Tua tak sadar Dunia lama tak mati tetap menghirup udara kesenangan dunia. Tua tak sadar Saat sakit datang menyapa disitu tau umur tua Tua tak sadar Maut mencabut jiwa disitu tau dimana keluarga disitu tau dosa disitu pertobatan tak menyapa Tua tak sadar tetap menari tak sadar Pekanbaru puisipenulisawam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline