Mohon tunggu...
Kirana
Kirana Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Jangan Lupa, Ada Erick Thohir di Balik Kesuksesan Jokowi dan Ma'ruf Amin"

9 Desember 2018   16:24 Diperbarui: 9 Desember 2018   16:29 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Tribunnews.com

Awal Agustus 2018 seperti menjadi babak baru dalam kehidupan KH. Ma'ruf Amin. Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tiba-tiba menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia karena dipilih menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Joko Widodo.

Diakui atau tidak, berbagai spekulasi pun sempat mengiringi keputusan politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tersebut. Pasalnya, nama Kiai Ma'ruf sebelumnya tak begitu dijagokan.

Hal itu juga diikuti dengan suara sumbang yang terkesan menyangsikan kualitas dan kapabilitas Kiai Ma'ruf sebagai cawapres Jokowi. Bahkan beberapa kalangan menganggap kehadiran mantan Rais 'Aam PBNU itu tak akan menguntungkan Jokowi dari sisi elektabilitas.

Namun, beberapa bulan setelah keputusan politik itu ditetapkan, sekarang kita dapat menyaksikan bahwa penilaian masyarakat itu ternyata salah. Nama Kiai Ma'ruf tetap moncer meskipun tak lagi muda.

Tak hanya itu saja, kantong-kantong suara Islam tradisional, yang notabene merupakan basis terbesar dari umat Islam di Indonesia, kini juga semakin deras mendukung pasangan petahana tersebut.

Hal itu bisa dibuktikan dari beberapa hasil survei, seperti dari LSI Denny JA dan Y-Publica, yang menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah lebih banyak memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf dibandingkan Prabowo-Sandi.

Dukungan umat Islam itu tidak lepas dari posisi Kiai Ma'ruf sebagai ulama sepuh NU dan Mantan Ketua MUI. Belum lagi jauh sebelum deklarasi capres-cawapres, Jokowi sudah rajin mengunjungi tokoh-tokoh ulama dan ikut berbagai kegiatannya sehingga berdampak pada elektabilitasnya di kalangan pemilih Islam.  

Meski demikian, kita juga perlu menilai dengan adil dan proporsional terkait tingginya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf akhir-akhir ini. Keunggulan sementara suara Jokowi-Ma'ruf Amin di basis pemilih Muslim harus ditempatkan sebagai hasil kerja tim pemenangan, bukan hanya kontribusi orang per orang saja.

Mencuatnya nama Kiai Ma'ruf hingga turut menopang suara Jokowi juga tak bisa dilepaskan dari kontribusi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja, Erick Thohir. Pengusaha muda yang kini menjadi pengendali ritme pemenangan Jokowi-Ma'ruf ini terbukti memiliki determinasi yang tinggi dalam menggalang suara umat Islam.

Bersama dengan Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, Erick turut menggalang dukungan kepada Kiai Ma'ruf melalui Jaringan Kiai dan Santri Nasional (JKSN). Organ pemenangan ini ternyata cukup efektif menyisir dukunga para kiai dan santri di pondok pesantren yang menjadi kantong-kantong suara umat Islam.

Ibarat pemain bola, Erick Thohir ini adalah playmaker andalan dalam permainan tim. Daya jelajahnya luas dan umpannya cukup tajam hingga menjadikan permainan tim makin atraktif. Erick juga selalu berdiri di jantung lapangan mengatur serangan dan pertahanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun