Waktu yang tepat bagi saya dan teman-teman menyeruput kopi. Pembicaraan dimulai tentang Lapeng pagi ini. Lapeng adalah salah satu dari 17 Desa di Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Desa Lapeng ini merupakan desa terpencil di Kecamatan Pulo Aceh karena sulitnya akses jalan.
Awalnya, jalan satu-satunya untuk mencapai Desa Lapeng ini harus menggunakan boat. Tapi, waktu saya dan teman-teman bersama anggota Mapala UNMUHA membuat kegiatan Penanaman Bibit di Desa Lapeng, saya melihat perbaikan jalan dimulai, meskipun belum ada pengerasan.
Salah satu dari sahabat saya menceritakan kondisi Lapeng sesuai dengan pengamatan dan pengalaman yang telah dilaluinya.
"Di sini, banyak anak putus sekolah. Hanya ada SD dengan 4 guru yang secara bergantian menyusun jadwal mereka, 2 guru untuk 15 hari. Jadi bisa bayangkan 2 guru untuk tingkat kelas 1-6? Setiap hari anak-anak dengan "Yang lainnya menggeleng-geleng saat mendengarkan penuturan sahabat saya itu. Â Termasuk saya. Miris.Â
"Ditambah lagi keberadaan posyandu tanpa bidan atau perawat," tambahnya.
"Artinya, sebisa mungkin penduduk disini sebaiknya jangan sakit," saya pun berujar.
Kami semua tertawa heran. Masih dengan miris yang sama.
Jalan yang belum sebulan diperbaiki ini mungkin dinilai sebagian kecil dari pembangunan desa. Tapi, bagi saya ini menjadi sebuah harapan, tentang adanya akses pendidikan dan kesehatan. Paling tidak, guru-guru dan bidan bisa ditempatkan di sini , dan diawasi sehingga tidak "kesana-kemari"
Lapeng, 29 Desember 2017