Secara umum, menulis teks eksposisi dapat melatih kemampuan berpikir kritis, menuangkan ide dan gagasan seseorang yang didukung data-data yang valid dan akurat.
Semakin tidak sabar untuk menulis teks eksposisi? Eits, sabar dulu. Ternyata, kita tidak boleh sembarangan menulis teks eksposisi. Tujuannya, agar tulisan eksposisi kita dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, kita pun perlu memahami ciri dan strukturnya. Yuk, siapkan segelas teh hangat atau dingin, ya. Setelah itu, jangan lupa, mari melanjutkan membaca bagian berikutnya!
Ciri teks eksposisi
Seruput dululah tehnya. Hela napas Anda. Setelah itu, mari memahami ciri teks eksposisi. untuk apa? Hal ini memudahkan Anda memahami jenis teks. Jika Anda membaca sebuah teks di majalah, koran, atau internet, maka dengan memahami ciri sebuah teks, pastilah dengan mudah Anda bisa menebak jenis teksnya. Lalu, apa ciri teks eksposisi? Sabar, baca satu demi satu bagian berikut.
Bersifat informatif.
Ingat, pastikan pembaca mendapatkan informasi tambahan setelah membaca teks eksposisi yang Anda paparkan.
Informasi yang disampaikan didukung oleh data yang akurat.
Hal ini penting. Data yang berasal dari fakta dapat meyakinkan pembaca terhadap hal yang kita paparkan dalam teks eksposisi.
Informasi yang disampaikan bersifat objektif.
Ingat, dalam pemaparan, hindari menggunakan kata atau frasa yang menarik emosi pembaca. Hindari menjadikan pembaca memihak terhadap salah satu hal yang dipaparkan.
Menggunakan bahasa sesuai PUEBI.
Tau tidak apa itu PUEBI? Kalau belum, sabar, saya infokan saja, ya. PUEBI merupakan singkatan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Sekarang sudah paham, kan. Nah, dalam menyusun teks eksposisi, bahasa yang digunakan harus lugas. Jangan lupa perhatikan dengan baik penggunaan tanda baca dan ejaan dalam teks eksposisi yang ditulis, ya.
Struktur teks eksposisi
Ternyata, seperti teks yang lain, eksposisi pun memiliki struktur tersendiri. Agar tulisan eksposisi kita menarik, kita harus memperhatikan struktur teks tersebut. Penasaran? Sabar sedikit, kawan. Pelan-pelan saja. Sekarang, simak penjelasan berikut.
- Pernyataan pendapat
Bagian pertama dalam teks eksposisi adalah pernyataan pendapat. Ada juga yang menyebutnya dengan istilah tesis. Maknanya, sama saja. Bagian ini merupakan pembuka yang berisi pernyataan pendapat penulis. Pendapat inilah yang akan dibahas oleh penulis pada bagian selanjutnya.
- Argumentasi
Bagian selanjutnya, argumentasi. Sesuai dengan maknanya, argumentasi berisi alasan yang mampu mendukung pendapat yang telah disampaikan pada bagian tesis. Ingat, Semakin banyak alasan akurat yang dapat dikemukakan, pendapat akan semakin kuat dan mudah mempengaruhi pembaca atau pendengar.
- Penegasan ulang
Apakah sudah paham dengan dua struktur sebelumnya? Jika belum, baca sekali lagi lah! Atau seruput kembali teh dingin yang sedari tadi menemani Anda. Â Yuk, berselancar dengan membaca struktur yang terakhir ini.
Dalam teks eksposisi, penegasan ulang biasanya sekaligus sebagai simpulan. Bagian ini hanya menegaskan ulang apa yang telah disampaikan pada bagian tesis. Lalu mengapa penting? Karena dengan pengulangan tersebut, pembaca lebih memahami isi teks yang disampaikan. Bukti-bukti pendukung masih dibutuhkan pada bagian ini.
       Sudah jelas, kan? Yuk, ingat kembali tiga struktur yang telah Anda baca. Ingat, jangan sampai pemahaman Anda menghilang seiring dengan keluarnya Anda dari blog ini, ya.