Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sulitnya PTS di Tengah Pandemi

29 September 2020   09:51 Diperbarui: 29 September 2020   09:55 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pembelajaran di rumah atau lebih dikenal dengan istilah pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah berlangsung selama tiga bulan pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021. Sesuai dengan jadwal pembelajaran, pekan ini merupakan pekan pelaksanaan penilaian tengah semester (mungkin saja di daerah lain memiliki jadwal berbeda). 

Penilaian tengah semester pun dilaksanakan dengan sistem penilaian dari rumah. Ada sekolah yang melakukan secara daring dengan mengirimkan soal melalui berbagai macam aplikasi dan ada juga yang melakukannya dengan membagikan lembaran soal pada hari pertama PTS dan dikumpul pada hari terakhir pelaksanaan kegiatan tersebut.

Nah, apa tantangan pelaksanaan PTS di tengah pandemi

Begitu banyak tantangan pelaksanaan penilaian tengah semester di rumah dalam masa pandemi ini, tetapi, tantangan terbesar, yakni mengajarkan peserta didik menjaga kejujuran. Jika biasanya PTS dilakukan di sekolah dengan jadwal yang telah disusun dan diawasi dengan ketat, kali ini, proses penilaian boleh dianggap bebas. 

Bebas karena dilakukan di rumah. Bebas karena tidak wajib menggunakan seragam sekolah  (walau sebagian sekolah mewajibkan). Bebas karena tidak diawasi secara langsung. Bebas, karena bisa saja, jika mau, peserta didik bebas mencari jawaban untuk menjawab soal yang diberikan. 

Tiga kebebasan sebelumnya tidak menjadi masalah. Nah, yang menjadi persoalan ketika peserta didik tidak didampingi oleh orang tuanya pada saat mengerjakan soal sehingga mereka bebas menyontek dari berbagai macam sumber lalu menuliskan jawaban soal secara sempurna. Pendidik di sekolah tidak mungkin tahu. Mereka jauh dari jangkauan ini. Hanya orang tua di rumah yang bisa membantu untuk masalah tersebut.

Jika kita analisis, secara pribadi, hal ini banyak terjadi. Saya bisa menganalisis dan menarik simpulan bahwa banyak peserta didik yang tidak jujur dalam mengerjakan soal penilaian tengah semester. Mengapa bisa saya tahu? Jawabannya sangat sederhana. Ketika proses pembelajaran secara daring berlangsung, baik melalui video atau komunikasi tertulis di grup WA dan aplikasi lain, lalu saya mengajukan pertanyaan secara langsung, mereka begitu sulit untuk menyampaikan jawaban. 

Akan tetapi, pada saat soal saya kirimkan dalam bentuk tertulis, rata rata peserta didik bisa menjawab dengan mudah dan cepat. Anehnya lagi, tidak sedikit jawaban yang jauh dari pembahasan saya pada saat proses pembelajaran berlangsung sebelumnya. 

Apalagi, jika pendidik hanya menggunakan soal yang tertera pada buku teks sebagai tugas kepada peserta didik. Yakinlah, mereka akan menulis lalu mengirimkan jawaban secara sempurna. 

Memang, ketika kita mencoba mencari di mesin perambah daring, ada situs tertentu yang fokus menjawab seluruh soal-soal buku teks mulai dari tingkat sekolah dasar hingga tingkatan sekolah menengah atas. Yang lebih aneh lagi, situs perambah tersebut selalu berada pada posisi paling atas jika kita mengetik permintaan untuk menjawab soal pada buku teks tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun