Mohon tunggu...
Suparmin
Suparmin Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pendidik Tingkat SMA di Kabupaten Gowa, Sulsel

Tebarkanlah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Balon Pasangan" dan Pembelajaran di Kelas

4 September 2019   07:48 Diperbarui: 4 September 2019   07:57 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di kelas penulis (SMAN 9 Gowa) - Dokpri

Pendidikan merupakan suatu aktivitas manusia dalam membangun peradaban modern yang lebih baik. Pendidikan juga merupakan aktivitas manusia dalam membentuk karakter manusia yang baik, yang akan mampu memelihara keseimbangan. Sebab pendidikan banyak negara yang dengan mudahnya meraih kemajuan. 

Misalnya, negara Jepang, negara ini maju disebabkan karena perhatiannya yang tinggi terhadap pendidikan dan teknologi, yang merupakan tanda kemajuan zaman. 

Meskipun secara geografis negara ini tidak memiliki wilayah yang besar, tetapi pendapatan negara dan kemajuan fasilitasnya berbanding terbalik dengan negara yang secara geografis lebih baik darinya. 

Melihat beberapa contoh perkembangan pendidikan di negara lain, toh rasa-rasanya pendidikan kita masih berada jauh dari jejak-jejak mereka. Bahkan kita masih stagnan selama bertahun-tahun dalam kondisi seperti ini. 

Pembelajaran di sekolah kita masih menjadikan ruang kelas yang memiliki empat sisi tembok pembatas. Kita masih terkungkung dengan mengikuti langkah-langkah pembelajaran baku yang dibuat beberapa waktu sebelum pembelajaran dimulai. 

Dibuat dengan hayalan seolah-olah ilmiah karena mengikuti sintaks yang ada. Secara pribadi, penulis sangat suka berdiskusi tentang perubahan-perubahan kecil yang dilakukan di dalam proses pembelajaran yang membuat peserta didik lebih bergairah dalam melakona hari yang melelahkan setiap hari, pukul 7.00 hingga pukul 15. 45.

Kali ini tulisan penulis khusus berbagi kepada Bapak/Ibu tenaga pendidik di seluruh Indonesia. Penulis akan menulis salah satu inovasi pembelajaran yang telah penulis praktikkan di kelas.

 Penilaian harian yang menjadi prasyarat dalam kurikulum 2013 tidak selalu mesti dilakukan dengan konvensi yang selama ini dipraktikkan secara turun temurun. 

Pendidik membacakan atau membagikan kertas soal kepada peserta didik dan mereka duduk dengan tenang mengerjakan, memikirkan, dan menuliskan jawabannya. Waktu habis, lembar jawaban pun dikumpul. 

Kali ini saya, penilaian penulis lakukan dengan sedikit inovasi yang berbeda. Yang jelas, tujuan penilaian dalam pembelajaran tercapai. Inovasi yang penulis praktikkan diberi nama "Balon Pasangan". Bagaimana  prosesnya? Silakan lanjutkan membaca langkah-langkah berikut!

  • Pastikan bahwa materi telah dipahami dengan baik oleh peserta didik. Pertemuan demi pertemuan yang dilakukan di dalam dan di luar ruang kelas dipastikan untuk memenuhi target pembelajaran yang telah direncanakan.
  • Pertemuan sebelumnya, pendidik menginformasikan bahwa akan melakukan penilaian harian. Tidak perlu sampaikan teknisnya kepada mereka. Tujuannya, agar menantang dan pengerjaan terlaksana dengan seru.
  • Pendidik meminta peserta didik untuk membawa balon udara. Satu peserta didik, satu balon udara. Instruksikan untuk membawa balon udara yang berkualitas sedang. Tujuannya, supaya dapat mengembang dengan sempurna dan tidak mudah meletus.
  • Pendidik menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban. Kartu tersebut dicetak dengan kertas biasa, digunting sesuai dengan ukuran, lalu digulung dengan rapi. Pastikan kertas soal seimbang dengan kertas jawaban.
  • Pendidik menyampaikan instruksi penilaian (permainan) di depan kelas.
  • Pastikakan bahwa seluruh peserta didik telah paham dengan penjelasan pendidik.
  • Bagikanlah gulungan kertas tersebut kepada peserta didik. Satu gulungan kertas untuk satu peserta didik. Jika ada peserta didik yang tidak hadir, bagikanlah kertas tersebut kepada peserta didik yang lain. Boleh jadi, ada satu balon yang berisi dua kertas. Jangan biarkan peserta didik untuk membuka kertasnya. Mereka tidak boleh tahu isi dari kertas tersebut.
  • Instruksikan kepada peserta didik untuk memasukkan kertas tersebut ke dalam balon udara.
  • Setelah kertasnya berada di dalam balon, peserta didik meniup balon hingga mengembang dengan sempurna. Pendidik mengontrol tiupan peserta didik dan tetap memberikan instruksi agar berhati-hati, teliti, pelan, dan tetap bersemangat.
  • Setelah balon mengembang dengan sempurna, ikat balonnya hingga udara tidak bisa keluar.
  • Dengan instruksi pendidik, peserta didik melemparkan balonnya ke atas udara. Jika ada balon yang mendekat, pukul kembali hingga semua balon beterbangan di dalam kelas.
  • Jika waktunya dianggap sudah cukup, pendidik menginstruksikan kepada peserta didik untuk masing-masing menangkap balon.
  • Berusahalah untuk meletuskan balon tanpa bantuan apa pun.
  • Setelah balonnya berhasil meletus, ambil kertas yang ada di dalamnya. Jika peserta didik membuka kertas dan mendapatkan soal berarti dia bertugas untuk mencari pasangan jawabannya. Begitupun sebaliknya.
  • Agar pembelajaran berjalan dengan terkontrol, pendidik memberikan batas waktu kepada peserta didik untuk menemukan pasangannya.
  • Setelah waktu yang ditentukan telah habis, pendidik mengecek peserta didik yang berhasil menemukan pasangan dan yang gagal.
  • Berikan penguatan di akhir pembelajaran.

Inilah praktik pembelajaran yang penulis telah lakukan. Semoga kita bisa saling berbagi untuk pendidikan yang lebih baik. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun