Mohon tunggu...
Amirsyah Oke
Amirsyah Oke Mohon Tunggu... Administrasi - Hobi Nulis

Pemerhati Keuangan negara. Artikel saya adalah pemikiran & pendapat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menikmati Stabilitas Sistem Keuangan Tanpa Menyadarinya

24 Juni 2019   11:02 Diperbarui: 24 Juni 2019   11:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dicapture dari finansial.bisnis.com

Apa sih Stabilitas Sistem Keuangan itu? Mungkin demikianlah pertanyaan yang muncul dari masyarakat awam saat mendengar istilah Stabilitas Sistem Keuangan. Bila dijawab dengan definisi berdasarkan informasi dari pihak berwenang khususnya dari Bank Indonesia, belum tentu bisa dimengerti dan dipahami. Mereka yang relatif berpendidikan pun belum tentu (cepat) memahami terkait Stabilitas Sistem Keuangan.

"Apakah sekarang relatif mudah mendapatkan kredit atau pinjaman dari perbankan? Apakah bunga pinjaman perbankan rendah/tinggi? Apakah bunga tabungan/deposito dari perbankan rendah/tinggi? Apakah gejolak nilai tukar rupiah akan menyebabkan krisis?"

Mungkin jika dikemukakan beberapa pertanyaan seperti di atas, maka masyarakat secara umum akan langsung "nyambung" dan timbul ketertarikan. Permasalahan terkait pertanyaan-pertanyaan di atas memang relatif sering menjadi perhatian masyarkat, bahkan menjadi perbincangan sehari-hari. Namun karena kurang menerima informasi yang kredibel, banyak yang terpapar informasi tidak benar bahkan mempercayai hoaks terkait situasi dan kondisi ekonomi/keuangan yang terjadi.  

Beranjak dari permasalahan dan perhatian masyarakat tersebut, bisa menjadi jalan masuk untuk mengenalkan dan menjelaskan  tentang stabilitas sistem keuangan. Bagaimana stabilitas sistem keuangan yang terjaga dengan baik membuat kehidupan masyarakat menjadi relatif berjalan lancar dan tidak mengalami kesulitan. Bahwa ada pihak-pihak yang bekerja keras dalam menjaga stabilitas sistem keuangan untuk menghindari terjadinya permasalahan ekonomi/keuangan dan mencegah terjadinya krisis.      

Mudah mendapatkan kredit.

Saat ini, relatif mudah untuk mendapatkan pinjaman/kredit baik dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. Kredit produktif, kredit konsumtif dan kredit komersial lainnya, relatif mudah diakses dan persyaratannya juga tidak sulit. Bunga yang dibebankan pun relatif terjangkau. Bahkan kini sedang marak perbankan online yang memberikan kredit atau pinjaman dengan cepat dan persyaratan yang tidak menyulitkan.

Kemudahan mendapatkan kredit tersebut adalah efek positif dari tercapainya stabilitas sistem keuangan yang baik. Tanpa adanya stabilitas sistem keuangan, maka masyarakat akan sangat sulit untuk mendapatkan pinjaman atau kredit. Pihak pemberi kredit tentunya akan sangat ketat memberikan persyaratan demi keamanan dan kepastian agar pinjaman tersebut dapat dibayar sebagaimana mestinya. Belum lagi, akan dikenakan bunga yang cukup tinggi.

Disinilah peran dari Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas sistem keuangan sehingga perbankan merasa aman dan leluasa untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat. BI menerapkan kebijakan makroprudensial yang efektif sehingga kredit dari perbankan dapat terus tumbuh untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan kegiatan ekonominya. Rata-rata pertumbuhan kredit perbankan antara 10-12 persen. Tahun 2019 ini BI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 12 persen.

Kebijakan makroprudensial yaitu kebijakan yang bertujuan untuk memelihara stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan melalui pembatasan risiko sistemik. Intinya, kebijakan makroprudensial berupaya untuk mencegah dan menghindari terjadinya krisis ekonomi/keuangan. Salah satu efek buruk jika terjadi krisis adalah sulitnya mendapatkan kredit dan bunganya pun tinggi.

Dalam menerapkan kebijakan makroprudensial, BI menggunakan pendekatan yang bersifat top down (dari atas ke bawah) agar bisa mencakup seluruh elemen sistem keuangan. Kebijakan makroprudensial melengkapi kebijakan moneter, mikroprudensial dan fiskal untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Dibutuhkan kerjasama pihak-pihak terkai untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

Pertumbuhan kredit kepada masyarakat yang cukup tinggi, menunjukkan keberhasilan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Stabilitas sistem keuangan adalah kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional berfungsi secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap kerentanan internal dan eksternal sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional (PBI 16/11/PBI/2014 tentang Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial).    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun