Mohon tunggu...
Amir Mahmud
Amir Mahmud Mohon Tunggu... Administrasi - Hitam manis

Menulis melatih emajinasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sumbang Saran dan Pendapat Warga Kompasiana "Ustaz Abdul Somad" Jadi Cawapres Tahun 2019

8 Agustus 2018   01:22 Diperbarui: 8 Agustus 2018   01:26 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UAS (sumber.eramuslim.com)  

Ustaz Abdul Somad saat ini menjadi sangat fenomenal, bukan hanya sekedar ustadz penceramah yang diundang mengisi ceramah/tausiah dibelawan bumi ibu pertiwi akan tetapi hari ini digadang-gadang dapat menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada PEMILU Pemilihan Presiden Tahun 2019.

Hal ini muncul pertama kali dari Hasil Forum Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) dan Tokoh yang merekomendasikan 2 opsi Capres-Cawapres dan salah satunya Prabowo-UAS.

Dukungan secara masif dari elemen masyarakat Indonesia terus mengalir bagai air bah agar UAS bersedia Cawapres, bahkan sudah ada Sahabat Prabowo Ustadz Abdul Somad (PAS) yang siap menggalang dukungan.

Tapi sayang sampai saat ini pencalonan dari rekomendasi Ijtima Ulama dan Tokoh itu ditolak  dengan halus UAS, bahkan pada kegiatan Ceramah UAS di Universitas Islam Semarang UAS menegaskan bahwa ada dunia Pendidikan dan Dakwah biarkan Ustadz Somad di dunia Pendidikan dan dakwah saja. Dalam kesempatan yang lain UAS menyampaikan"biarlah saya menjadi suluh ditengah kelam, setetes embun ditengah sahara".

Pada Acara Ceramah UAS di Kampus Indo Global Mandiri (IGB) Palembang tanggal 1 Agustus 2018, Marzuki Ali/Pembina Yayasan IGM dalam kata sambutannya membacakan Surat Cinta Ustadz Abdul Somad yang isinya "Tuan Guru jika suluh yang engkau pilih, hanya mampu menerangi sekitar dirimu. Mengapa kau tak memilih sebagai mentari yang sinarnya mampu menerangi hingga pelosok negeri. Tuan Guru jika setetes embun mampu hilangkan dahaga ditengah sahara. 

Bagaimana kiranya jika engkau memiliki sebuah telaga yang manfaatnya lebih terasa. Tuan Guru bukankah engkau pernah berkata, tanda tangan penguasa yang baik  akan lebih mampu mewujudkan kebaikan dibandingkan hanya sebatas himbauan yang engkau rangkai melalui mimbarmu. Tuan Guru maka, tidakkah ini saatnya segala ucap dilaksanakan agar hukum Allah bisa ditegakkan agar keadilan terjewantahkan. 

Tuan Guru kami cinta  denganmu, Agama dan negeri ini  dan kamk yakin engkau lebih cinta dari dengan kami, Agama negeri ini. Tuan Guru dengan kerendahan hatimu, kebaikan, akhlakmu, kesantunan dirimu. Terimalah dengan lapang dada hati harapan ulama, umat yang begitu besar terhadap dirimu. Tuan Guru maafkan kami atas kelancangan ini (sumber. seword.com).

Seperti diluaran, Warga kompasianer juga punya pendapat dan saran tentang Pencalonan UAS sebagai Cawapres.

Dalam postingan yang berjudul Sumbang Saran dan Pendapat Warga Kompasiana untuk Ustadz Abdul Somad jadi Cawapres Tahun 2019, penulis mohon izin ke admin kompasiana untuk memohon pendapat dan sumbang saran warga kompasiana pada postingan (sumbang saran dibuat pada kolom komentar) ini dan nantinya penulis akan merangkum hasilnya dan postingan rangkuman akan dibuat tulisan dengan Judul "Rangkuman Kompasianer Tentang Pencalonan UAS sebagai Cawapres.

Memang hasil sumbang saran dan pendapat ini tidak dapat menjadi acuan UAS dalam pengambilan keputusan, karena segala keputusan maju tidaknya UAS sebagai Cawapres tergantung UAS sendiri.

Sebagai bahan dukungan bersama ini juga turut kami lampirkan profil dan biodata UAS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun