Diartikel sebelumnya saya telah membahas tentang Area Broca dan Area Wericke sebagai pusat pengatur bahasa yang akan dikembangkan dan dikeluarkan oleh anak. pada kesempatan kali ini tidak jauh berbeda dengan pembahasan sebelumnya masih dengan seputar perkembangan bahasa pada anak, yaitu perkembangan bahasa reseptif.
Tentu saja hal ini masih awam dan tidak pernah terdengar ditelinga kita semua, maka dari itu yuk simak penjelasan di bawah :
Jika banyak yang bertanya-tanya apa itu perkembangan bahasa reseptif, alangkah baiknya mengetahui apa itu reseptif terlebih dahulu. Â Â Â Â Â
Kemampuan reseptif adalah kemampuan anak untuk mengenali dan bereaksi terhadap seseorang, bereaksi terhadap kejadian di lingkungan sekitarnya, memahami arti ungkapan dan nada suara, dan terakhir memahami kata-kata.
Perkembangan ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu :
Perkembangan Bahasa Reseptif pada usia 0-12 bulan
Kemampuan berbahasa ketika bayi adalah luar biasa. Bayangkan, ketika lahir, ia hanya menangis, selanjutnya ia mampu mengucapkan kata pertama yang segera diikuti dengan rentetan kata-kata selanjutnya.
Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa bayi memiliki kemampuan bawaan untuk belajar bahasa. Jadi saat lahir itu adalah bayi memiliki kemampuan awal untuk memahami bunyi, dan kemudian berkembang menjadi kemampuan bahasa. Selain itu, ada faktor lain yang juga berperan yang penting adalah stimulasi lingkungan terhadap bahasa.
Apa pun bahasa ibu si bayi, semua bayi di dunia memiliki tahapan berbahasa yang sama dan terjadi pada kisaran usia yang sama pula.
Tangisan dan Bahasa Tubuh (Non verbal).