Mohon tunggu...
AMIRAH HUSVITA
AMIRAH HUSVITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN UPI

P. Teknologi Agroindustri (2018)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Orangtua Meningkatkan Motivasi Belajar Anak saat Pembelajaran Online

21 September 2021   08:55 Diperbarui: 21 September 2021   08:57 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran online dapat membuat anak menjadi kurang aktif dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya kemudian dapat mengakibatkan pembelajaran yang membosankan. Anak yang mengalami kejenuhan dalam belajar akan memperoleh ketidakmajuan dalam belajar. Oleh karena itu diperlukan pendorong untuk menggerakan anak agar anak dapat semangat belajar. Salah satu pendorong belajar anak adalah orangtua karena anak melakukan kegiatan pembelajaran di rumah. Maka dari itu peran orangtua terhadap pembelajaran anak dinilai sangat penting terutama dalam memotivasi belajar anak, karena motivasi yang rendah dapat menghasilkan rendahnya keberhasilan belajar anak sehingga prestasi anak akan menurun.

Cara orangtua menyikapi hal tersebut yaitu:

1. Menegaskan dan menyadarkan anak bahwa mereka tetap sekolah namun metodenya berbeda dengan sekolah pada biasanya seperti tatap muka. Metode sekarang belajar di rumah via daring dan tugas anak wajib belajar di rumah.

2. Usahakan fasilitas belajar online tersedia mulai dari gadget sampai internet, keadaan ekonomi setiap orang berbeda-beda namun pendidikan merupakan hak setiap anak dan tentunya sebagai oranngtua pasti mengusahakan yang terbaik untuk anaknya. Namun jika kondisi orangtua tetap tidak bisa menyediakan fasilitas belajar online, dapat dilakukan alternatif lain seperti meminjam gadget pada kerabat terdekat atau menghubungi pihak sekolah agar dapat diberi kemudahan lain.

3. Mengontrol jadwal kegiatan belajar online, selalu mengingatkan anak untuk belajar.

4. Menyediakan waktu yang cukup untuk terlibat dalam kegiatan belajar anak. Orangtua menjadi sosok pertama terdekat dengan anak di rumah dan siap membantu anaknya dalam menyiapkan dan mengerjakan tugas-tugas anaknya selama masa pembelajaran online.

5. Setelah pembelajaran online selesai, selingi dengan kegiatan lain agar anak tidak bosan. Orangtua dapat melibatkan kegiatan anak yang dapat menarik perhatian mereka atau kegiatan yang anak sukai seperti bermain bersama, menggambar, berkebun, dll. Selain menghilangkan rasa bosan hal ini dapat melatih skill anak.

6. Berikan penghargaan anak setelah selesai belajar dan menyelesaikan tugasnya. Penghargaan dapat berupa kata-kata pujian dan hadiah kecil untuk anak agar anak tetap termotivasi saat belajar. Penghargaan dapat membuat mereka untuk terus menekuni aktivitas belajar namun pemberian penghargaan anak harus tetap hati-hati dan sebanding dengan apa yang anak lakukan.

7. Membuat peraturan belajar di rumah agar anak disiplin dan menjanjikan hadiah jika anak-anak dapat mematuhi dan menjalani peraturan tersebut. Misalnya membuat peraturan agar semangat dalam belajar, tidak malas, tepat waktu dan rajin mengerjakan tugas dan jika anak  dapat mematuhi peraturan tersebut akan diberi hadiah. Namun orangtua juga tidak boleh ingkar janji, orangtua tetap memberikan hadiah kepada anak jika dapat mematuhi peraturan tersebut agar anak tetap semangat dan disiplin.

8. Tidak memarahi atau membentak anak jika malas dalam belajar, orangtua dapat memberi tahu baik-baik dan dapat memberi motivasi anak, seperti anak dapat bermain namun setelah belajar dan mengerjakan tugasnya. Selain itu, ajak berbicara atau sharing antara orangtua dan anak kemudian biarkan anak bercerita atau berpendapat namun tetap diberi tahu agar berbicara yang baik.

Pembelajaran online memang tidak mudah dan sangat membutuhkan peran orangtua di rumah namun menteri pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Makarim, mengatakan bahwa ini adalah kesempatan emas bagi orangtua untuk lebih mengenali minat dan bakat anaknya agar kelak orangtua bisa lebih tepat dalam merencanakan masa depan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun