Mohon tunggu...
Amirah MumtazSalsabila
Amirah MumtazSalsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Amirah Mumtaz

Life isn't a fairytale..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bangkitnya Destinasi Wisata Alam di Masa Pandemi

21 Juni 2021   13:37 Diperbarui: 21 Juni 2021   14:29 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama ini sektor pariwisata di Indonesia sangat diunggulkan, khususnya wisata alam. Kekayaan dan keindahan alam di Indonesia sudah tidak diragukan lagi keindahannya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu peluang usaha dan pemasukan bagi perekonomian Indonesia. Datangnya para wisatawan lokal maupun asing ke berbagai tempat wisata alam di daerah-daerah yang ada di Indonesia, tentunya sangat membantu perekonomian dalam berbagai skala. Mulai dari usaha kecil, seperti pedagang setempat, dan juga usaha lainnya, seperti usaha transportasi, industri, akomodasi, jasa dan lain-lain yang dapat menggerakan perekonomian daerah tersebut.

Melihat banyaknya potensi wisata alam yang dapat menguntungkan untuk Indonesia, akhirnya kebijakan dan strategi diberlakukan demi meningkatkan pariwisata Indonesia sebagai salah satu penunjang utama pemasukan devisa negara. Pembangunan Infastruktur, pengelolaan jenis wisata baru, dan program sosialisasi ke berbagai kalangan masyarakat dilakukan dengan seksama (Drs. Ahmad Junaedi Abas 2013).  

Kemenparekraf selalu mendukung kepada pihak yang telah megelola dan menerapkan pengembangan destinasi wisata alam yang berkelanjutan serta inovasi dan kreatifitas terhadap destinasi wisata alam. Namun, sikap optimis Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap usaha bidang pariwisata terpaksa tertunda karena adanya pandemi Covid-19 yang menimpa hampir seluruh negara di dunia.

Virus Corona memberikan dampak yang negative bagi perekonomian berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Aktifitas kehidupan manusia di luar rumah diberhentikan. Banyak perusahaan yang akhirnya membuat kebijakan bekerja dari rumah. Hal ini sangat berdampak langsung terhadap perekonomian Indonesia dan sudah dipastikan pendapatan negara menurun. Tertutupnya akses antar negara maupun antar pulau mengakibatkan lumpuhnya sektor pariwisata Indonesia. Virus Corona mengharuskan kita untuk menerapkan physical distancing dan social distancing, maka hampir seluruh negara di dunia memutuskan untuk lockdown demi melakukan pencegahan dan  mengurangi penyebaran virus Covid-19.

  • KONDISI DESTINASI WISATA ALAM INDONESIA DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Virus Corona mengharuskan berbagai negara di dunia menutup akses keluar dan masuk perbatasan negara, kecuali kebutuhan logistik dan obat-obatan. Pemerintah Indonesia melakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), penmberhentian perjalanan wisata, isolasi sosial dan protokol kesehatan diperketat. Sektor pariwisata dilihat sebagai industri yang bergerak dan berhubungan dengan bidang lainnya. Hal tersebut menimbulkan dampak yang mengerikan bagi destinasi secara ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan juga politik (Pratiwi, Rama, and Sulistiyanti 2021).

Seluruh industri/perusahaan dalam segala bidang menghadapi ketidakpastian. Semua orang tidak tahu pasti kapan berakhirnya wabah virus ini. Para pelaku usaha khususnya bidang pariwisata Indonesia mengharuskan untuk tetap bertahan dan menyesuaikan pada situasi yang telah terjadi. Aktivitas pariwisata terhenti karena adanya pembatasan sosial di masa pandemi. Wisata alam di daerah yang ada di Indonesia seperti Bali, Yogyakarta, Surabaya, dan lain-lain  menjadi tidak terurus dan terbengkalai. Tidak sedikit tempat-tempat penginapan yang menunjang para turis terpaksa ditutup dan para karyawan banyak yang diberhentikan karena sudah tidak dapat mengatasi kerugian operasional yang terjadi. Tempat perbelanjaan juga tutup karena tidak adanya pengunjung yang datang. Para pemandu dan pengelola wisata akhirnya banyak yang menganggur dan menunggu kapan berakhirnya wabah virus Covid-19 ini.

Adapun dampak postifnya dari virus Covid-19 , dengan tidak adanya pengunjung maupun aktivitas manusia pada tempat-tempat wisata alam di berbagai daerah Indonesia membuat keadaan ekosistem alam membaik. Berkurangnya kerusakan lingkungan, polusi udara, dan sampah membuat lingkungan alam menjadi lebih baik. Namun, hal tersebut tidak berdampak baik bagi perekonomian negara. Kondisi wisata alam yang sepi pengunjung membuat usaha bidang lainnya seperti perhotelan, transportasi, biro jasa perjalanan wisata, para pelaku UMKM di sekitar wilayah wisata mengalami kerugian yang cukup signifikan. Secara otomatis pendapatan negara Indonesia menurun bahkan mengalami kerugian sebesar USD 500 juta atau setara dengan 6,9 triliun. (Nurhanisah 2021).

  • BANGKITNYA WISATA ALAM INDONESIA DARI KETERPURUKAN PANDEMI COVID-19

Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, selalu ada harapan dan kepercayaan untuk hal-hal yang baik (Pratiwi, Rama, and Sulistiyanti 2021). Di berbagai negara sudah menerapkan masa normal baru atau "new normal", hal itu pun berlaku dengan pemerintah Indonesia. Semua orang mulai beraktivitas kembali dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan fisik. Berbagai sektor penunjang perekonomian Indonesia mulai bergerak kembali, salah satunya sektor pariwisata yang mulai bangkit. Pemerintah dan masyarakat menunjukan segala upaya untuk menghidupkan kembali wisata alam Indonesia, salah satunya dengan membuat tren Tagar #NantiKitaPegipegiLagi untuk memberi dukungan untuk para pelaku pengelola wisata alam Indonesia dan wisatawan (Pratiwi, Rama, and Sulistiyanti 2021).

Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat semua orang rindu dengan aktivitas di luar rumah. Dengan keadaan terpuruk yang mengharuskan semua orang berkarantina di rumah masing-masing pada masa pandemi, tentunya ada rasa bosan, jenuh, bahkan stress. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu adanya hiburan yang sifatnya dapat menyejukan hati dan pikiran. Semua orang rindu akan berwisata dan melihat keindahan alam yang ada di Indonesia.  dengan adanya kelonggaran dari pemerintah, tempat-tempat wisata alam di berbagai daerah berjalan kembali. Baik secara langsung atau tidak langsung, bila pariwisata dibuka kembali, khususnya wisata alam  hal ini dapat menggerakan usaha perekonomian di bidang lainnya. Perekonomian lokal di kawasan wisata alam tersebut pun menjadi bangkit kembali seperti bisnis perhotelan, akomodasi, restoran, dan lain-lain.

Dalam ruang lingkup yang lebih besar, tentunya pariwisata dapat menumbuhkan kembali pendapatan devisa negara Indonesia. Kerugian-kerugian mulai dapat tertutupi, begitupun dengan para pelaku usaha pengelolaan wisata alam. Daerah-daerah yang memiliki destinasi wisata alam dengan pengunjung terbanyak seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain dapat mengembalikan aktivitas perekonomian serta keindahan alam dan citra dari daerah itu sendiri.

  • PENGEMBANGAN DAN STRATEGI BARU DESTINASI WISATA ALAM INDONESIA DI ERA NEW NORMAL

Setelah pemerintah menetapkan kebijkan untuk dapat beraktivitas kembali di era new normal, tempat-tempat wisata alam mulai dibuka kembali. Sebenarnya, membuka kembali industri pariwisata memiliki resiko yang cukup besar. Namun, hal ini harus dilakukan demi tergeraknya perekonomian negara Indonesia. Pembukaan kembali tempat-tempat wisata harus penuh perhatian yang lebih dan ketat. Pemerintah harus menetapkan kebijakan dan aturan  yang  ketat  agar tetap bisa beraktivitas dan terlaksananya tujuan dari pembukaan tempat-tempat wisata alam Indonesia yang terjaga dan aman dari virus Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun