Mohon tunggu...
Amini Farida
Amini Farida Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMP Negeri 10 Kota Madiun

Eyang yang suka menulis berniat semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kepada Ibu Muda

20 November 2021   18:41 Diperbarui: 20 November 2021   18:45 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kedudukan seorang perempuan sangatlah mulia, apalagi yang sudah menyandang gelar sebagai seorang ibu.Perempuan yang demikian akan berkorban secara lahir batin demi si buah hati mulai tanda hamil,melahirkan hingga  pengasuhan anak.

    Begitulah kodrat perempuan  mengalami  proses ini dijalani dengan bijak tentu menghadirkan kebahagiaan tak terhingga.Hal yang indah perlu diimbangi  suami yang teduh, pekerja keras nan cerdas,hingga mampu menjadi pemimpin keluarga,menjadi teladan anak istri.

     Ketika perempuan  mengalami terlambat datang bulan, tanda kehamilan tiba segera rajin konsultasi secara medis, menyiapkan mental yang baik dengan banyak belajar ilmu nutrisi mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang,pengasuhan serta pendidikan anak.

     Perempuan yang  berilmu dan  mempraktikkannya dengan ikhlas nantinya terampil menyiapkan anak-anaknya menjadi manusia yang bermanfaat bagi siapapun,lingkungan,agama dan bangsa.

    Tanggung jawab yang tinggi itu ,sejajar  dengan janji  Tuhan akan mengganjar  perempuan hebat ini dengan  pahala mulia dimata Allah,yang nantinya bisa masuk syurga dari banyak pintu.Karena itulah perempuan dewasa hendaknya menyadari  perubahan status menjadi istri,menjadi ibu bagi anak-anaknya  menyiapkan keseluruhan keperluan keluarga.

     Perempuan yang telah bersuami pandai membuat suasana rumah tangga yang menyejukkan.Ia berusaha  hidup dengan pola sehat,selalu bersyukur mendapat kabar senang,dan sabar jika mendapat kabar yang kurang berkenan.

      Perempuan demikian dapat  menjaga dan  peduli terhadap  kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.Untuk itu barangkali perlulah kita membaca kisah sahabat berikut ini,sebagai pembelajaran yang baik.

     Dialah, ibu Tuti   beberapa bulan terakhir  merasa ada gangguan selera makan,sejak mengetahui positif hamil.Makanan yang menarik hanyalah mie instan,karena itu hampir setiap hari hanya itu yang dikonsumsi,benar-benar  hilang selera terhadap  makanan lainnya.Suami tercinta telah berusaha mendampingi,mengajak untuk memberi perhatian pada si janin dengan membelikan olahan daging, susu,buah dan sayur,apa daya semua itu tak mampu menggugah selera istri. 

      Entah karena itu atau sebab lain ternyata saat melahirkan  tiba  terjadi kelainan beberapa titik,  kelainan genetik.Ibu Tuti dan suami memberi nama si kecil Aldi,hadir dengan beberapa hal  yang tidak semestinya.Ibu Tuti dan suaminya hanya menangis menyaksikan si buah hati dengan berbagai keterbatasan.

     Operasi berkali-kali pun harus dilakukan dari bayi usia 14 hari hingga usia 3 tahun.Sungguh menyaksikan pentahapan operasi yang demikian rumit,mendengarkan tangisan bayi,iba tersayat atau entah apa namanya ibu Tuti tak mampu berkata-kata.Hanya lantunan doa tak lepas dari hatinya,sabar dan mencoba mengkonsumsi  nutrisi anjuran dokter bersyukur ASI  dapat lancar.

    Alhamdulillah hingga usia 5 tahunan,si kecil telah sehat,normal seperti halnya balita umumnya.Saatnya Aldi memasuki sekolah TK sudah  dapat mengikuti pembelajaran cukup,meski tak secerdas teman lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun