Mohon tunggu...
Amini Farida
Amini Farida Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMP Negeri 10 Kota Madiun

Eyang yang suka menulis berniat semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Guru

24 November 2019   16:15 Diperbarui: 24 November 2019   16:17 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tanggal 25 Nov adalah hari istimewaku,hari pernikahan dan juga hari  profesiku sebagai guru.Tak terasa usia makin senja,meski satu persatu lulusan telah mempersembahkan kesuksesan,namun masih  banyak yang belum kukerjakan.Masih ada kesempatan untuk mendampingi  sekitar 600 an siswa dengan karakter mereka yang unik.Semuanya   perlu dimotivasi agar mereka mampu berkembang menjadi generasi yang tangguh sebagai pemenang masa depan nantinya.Dengan menghadirkan mantan siswa atau alumni yang telah sukses diharapkan mampu mensupport semangat hebat,bahkan perlu pula yang tidak sukses supaya tidak meniru kesalahannya.

Kita semua tentu juga menghargai alumni  yang tidak sukses yang berani menyampaikan di hadapan umum,bahwa baik itu proses.Ia menyadari kesalahannya ketika sudah berumur,karena itu tak boleh ada yang mengikuti jejaknya.Rugi tak menggunakan waktu dengan baik,ia yang dulu hanya suka begadang,akan lebih baik jika early to gobed and early to get up untuk menyambut pagi dengan selalu berbahagia dengan berkarya.

Pembelajaran yang utama  diarahkan terbentuknya siswa berkarakter,menghargai sesama,latihan punya tanggung jawab dll melalui proses yang wajb dilalui sesuai prosedur.Laporan hari ini satu siswa si A menjadi pemenang tk provinsi.Dua hari lalu tiga siswa melapor juara tk kota,apapun bidangnya karena telah berkompetisi dialah pemenang.

Saya tak kan membedakan pemenang matematika dengan tari,juara bhs english dengan teater bahkan juara pidato bahasa Jawa atau juara hasta karya daur ulang sekalipun.Semuanya kalian adalah juara,begitulah selalu kubisikkan setiap anak.Apapun bakatmu,terus kembangkan,disiplin,berlatih,taati bapak ibu guru,maka satu persatu hari ke hari dst mereka mampu tampil mempersembahkan piala di hadapanku.Terima kasih anak-anakku,kaulah penyejuk gurumu.

Kuingat sebulan yang lalu masih ada beberapa siswa yang menjengkelkan,membuat ulah ternyata setelah satu persatu kuajak berkomunikasi..mengapa belum tertib,mengapa melanggar peraturan sekolah.Begitu mendengar keterangannya berubah sayalah yang menangis,Ibu...saya di rumah dengan nenek yang harus mencari nafkah dengan menjual nasi bungkus.Kakek telah meninggal.Ibu pergi entah kemana,ayah setiap malam pulang dalam kondisi mabuk.Bagaimana saya Bu?.Tak tega marah...siswa yang demikianpun sesungguhnya   sudah mengerti  bahwa itu adalah  hal buruk yang tak boleh ditiru dari ayah.Namun kadang karena beberapa teman mengajak membolos,kadang benteng yang memang masih rapuh dengan mudah runtuh juga.Sampailah pada panggilan orang tua,dan yang hadir adalah si nenek yang harus meliburkan jualannya.

Pendidikan usia remaja milenial memang sarat  tantangan tak hanya dari luar tv merajalela mengabarkan action negatif,di rumahpun seperti itu.Kemana anak ini akan berteduh?.Tuhanlah yang Maha segalanya,yang penting anak mau hadir ke sekolah,bagiku sudah sangat bagus,dengan senyuman bapak ibu dan seluruh warga sekolah mampu  menghapus kesedihan anak di rumah.Tak sedikit siswa bernasib sejenis,namun dengan diarahkan minatnya ke berbagai kegiatan ekstra kuriluler,akan muncul kebiasaan baik,apalagi dengan lima hari sekolah samakin banyak waktu untuk belajar di sekolah,mengurangi hal buruk di lingkungannya.Tentu belajar tidak hanya di kelas,di luar kelas dengan sarana bermain yang memadai,bermain bola,futsal,tenis meja,kerawitan,teater,pramuka,uks dll.

Cerita lain,hampir semua guru mengatakan si B mungkin bisa tidak naik,karena absen yang berderet,dan sering tak mengumpulkan tugas.Panggilan ortu hadir ibunya dengan berderai airmata mengatakan si ayah tak pernah pulang,namun bagusnya seminggu kemudian siayah tukang parkir mau  hadir memenuhi panggilan dan menyadari kesalahannya.

Ayah adalah penentu suasana rumah tangga,jika ayah ingin si anak sukses tentu dari peran ayah.Beliau berjanji akan tertib di rumah,hmmm kini cerita sedih itu  telah berganti si B ceria siap memilih minat dan bisa menumbuhkan semangat untuk berkarya.Saat ini sedang berlaga pekan olah raga tingkat kota,ya lempar lembing jadi pilihannya.Jadilah ia juara satu dan menjadi peluang lomba berikutnya.

Baru saja aku mendapat kabar bahagia, satu lagi  alumni menjadi juara lomba kompetensi siswa tk nasional,dengan mengirimkan deskripsi tentangnya  kubacakan saat upacara hari guru.Terima kasih anak-anakku di hari guru ini gurumu bisa tersenyum karena kalian mampu mengatasi masalahmu sendiri.Penghargaan bantuan pendampingan bapak ibu guru,wali kelas,BK dan kepala sekolah telah kau nyanyikan bersama terima kasihku guruku...cukup membuat kami bahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun