Pada 12 April 2025 kemarin, penulis bersama komunitas Clickompasiana x Kreatoria, berkesempatan mengunjungi bengkel dari Moda Raya Terpadu (MRT) kebanggaan warga Jakarta. Ya, betul tepatnya adalah ke Depo MRT Lebak Bulus.
Depo MRT Lebak Bulus ini terletak tidak jauh dari stasiun MRT Lebak Bulus yang berada di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Tempat yang memiliki luas area tidak kurang dari 10 hektar ini, sebelumnya merupakan Stadion Lebak Bulus.
    MRT Jakarta yang mulai beroperasi sejak 24 Maret 2019 ini, saat ini memiliki total 16 trainset, atau rangkaian kereta. Dimana trainset tersebut dapat beroperasi menggunakan daya listrik dan untuk cadangan emergency dilengkapi dengan daya baterai. Nah, di depo MRT Lebak Bulus inilah keseluruhan MRT Jakarta dijaga kelayakan dan keamanannya operasionalnya untuk mengangkut penumpang yang rata-rata per harinya telah mencapai 111.534 orang per hari (Data tahun 2024, Wikipedia).
Sepanjang perjalanan keberadaan MRT Jakarta yang kini telah mencapai usia enam tahun ini, pusat pemeliharaan kereta MRT Jakarta dilakukan hanya di depo MRT Jakarta.
Penulis dan teman-teman berkunjung ke prasarana dan sarana MRT yang dimulai dari berkumpul di stasiun MRT bundaran HI Astra, lalu didampingi oleh tim MRT, kami bersama-sama naik MRT menuju ke Depo MRT Lebak Bulus, dengan turun di Stasiun MRT Lebak Bulus lalu jalan kaki 10 menit ke Depo MRT Lebak Bulus.
Di Depo MRT Lebak Bulus, kami disambut oleh tim maintenance MRT yaitu Mba Friska Chairiunissa dan Laras, dan berkeliling singkat didalam kompleks MRT Lebak Bulus. Â
Apa Saja Jenis Pemeliharaan Yang Dilakukan untuk MRT Jakarta?
1. Heavy Maintenance/ Overhaul/ Turun Mesin
Pemeliharaan MRT yang dilakukan secara besar-besaran atau istilah umumnya untuk armada turun mesin. Untuk komponen mesin dan suku cadang untuk MRT Jakarta sendiri, secara umum masih menggunakan komponen yang diimpor langsung dari Jepang. Pemeliharaan ini dilakukan oleh tim maintenance MRT Jakarta yang profesional. Pemeliharaan jenis ini dilakukan di gedung workshop. Biasanya heavy maintenance dilakukan apabila MRT telah mencapai jarak tempuh per 460.000 km atau per 4-8 tahun sekali. Aktivitas heavy maintenance, antara lain seperti pembongkaran trainset secara besar-bersaran ataupun perbaikan besar pada boggy (rangka untuk menggerakkan kereta), ataupun komponen lainnya yang ada pada MRT.
2. Lite Maintenance
Lite Maintenance termasuk pemeliharaan berkala jangka pendek mulai dari pemeliharaan harian, bulanan, triwulan sampai dengan pemeliharaan tahunan. Untuk jenis pemeliharaan ini dilakukan pada area spesifik yaitu inspection track (INT) I, II dan III. Setiap bagian MRT dicek secara berkala secara rutin. Umumnya aktivitas pemeliharaan rutin yang paling sering ditangani adalah bagian rem, instalasi power listrik MRT dan komponen air conditioner. Sebagai informasi untuk jenis elevated  line MRT, kecepatan maksimum MRT adalah 80 km/jam, sedangkan untuk jenis MRT pada saat melewati underground line adalah 100 km/jam. Dimana MRT akan berhenti disetiap stasiun pemberhentian. Sehingga komponen terkait rem, seperti dalam bahasa umum kanvas rem menjadi krusial untuk dipastikan kelayakannya. Untuk faktor air conditioner (ac), penulis pribadi merasakan bahwa kondisi ac dalam kereta MRT sangatlah baik karena selalu dingin merata. Bahkan tidak jarang, agak terlalu dingin hehe.
Untuk pemeliharaan MRT sendiri, tidak selalu harus dilakukan di depo. Untuk keadaan tertentu khususnya seperti adanya keadaan darurat atau hal tertentu yang membutuhkan penanganan yang sesegera mungkin, pemeliharaan dapat dilakukan di mainland (dilapangan atau area diluar depo termasuk di stasiun MRT terdekat).
Contoh perbaikan besar MRT yang dilakukan di depo karena hal darurat yang terakhir dilakukan adalah  insiden MRT Jakarta yang terjadi di Blok M pada 2024 kemarin.
Selagi kami asik mendengar penjelasan dari tim maintenance MRT, tidak lama trainset MRT lewat dari mainland  ke depo. Nah disini ada Standar Operating Procedure (SOP) yang harus dilakukan oleh setiap staff atau tamu eduwisata depo MRT Lebak Bulus lakukan ketika berada didekat area rel ketika ada MRT lewat, yaitu metode TUNJUK SEBUT.
Apa itu metode TUNJUK SEBUT?
Metode untuk menjaga keselamatan bagi orang yang berada dekat lintasan rel MRT, yang harus dilakukan oleh orang terkait dan juga masinis kereta. Caranya: tunjuk dengan jari telunjuk kita ke arah kiri kita, sebut tunjuk kiri dan perhatikan area tersebut dengan seksama, lalu tujuk ke arah kanan, sebut tunjuk kanan dan terakhir tunjuk ke depan, sebut tunjuk depan. Metode yang berasal dari Jepang ini, bertujuan untuk memastikan bahwa baik orang yang berada didekat area lintasan MRT ataupun masinis MRT, sebelum melintas wajib memastikan keamanan dan waspada terhadap area sekitar khususnya area lintasan kereta. Khususnya untuk area lintasan kereta yang tidak memiliki pintu pemisah atau berbatasan langsung dengan akses jalan umum. Jika metode ini dilakukan maka resiko kecelakaan yang berdampak maut harapannya dapat diminimalisir.
Salam Telolet dari MRT Jakarta
Tidak lama kemudian, ada trainset MRT yang lewat lagi menuju ke gedung workshop. Saat gerbang lokomotif atau tepatnya TC lewat, penulis secara spontan, berkata dengan lantang" Om telolet Om"........ dan TOOOOOTTTTT, suara klakson digital Tot satu kali panjang yang cukup keras terdengar, seketika kami kaget hehe. Tapi terima kasih karena dikabulkan langsung oleh masinis yang mendengar teriakan spontan saya. Jadi tidak penasaran lagi deh. Pastinya tidak sama persis ya telolet kereta dengan kendaraan bus atau mobil.
Selain melihat dari dekat berbagai prasarana dan sarana MRT Jakarta di depo MRT Jakarta yang menarik, kami juga ditunjukkan satu mock-up desain gerbong atau bagian trainset MRT Jakarta pada awal sebelum akhirnya desain MRT Jakarta yang memiliki bentuk lebih ramping dan berbentuk seperti kapsul tabung yang kita kenal saat ini.
Jadi gimana, apakah teman-teman tertarik untuk ikut eduwisata ke depo MRT Jakarta?
Depo MRT Jakarta ini menerima kunjungan grup dengan perjanjian sebelumnya. Selamat mencoba!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI