Mohon tunggu...
Amelina Junidar
Amelina Junidar Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Islam Al Azhar 67 Bukittinggi

Nama pena Elina Ajrie. Ibu rumah tangga. Hobi coret-coret semenjak kelas 3 SD. Sudah memiliki sekitar 6 buku puisi solo dan 20 antologi cerpen-puisi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Minang: Kelakar Kasar Sukar

24 Maret 2023   16:46 Diperbarui: 24 Maret 2023   16:47 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kamu orang Padang? Apa yang kamu tahu tentang Padang? Mungkin sekitaran urusan perut saja, ya? Nasi padang? No, no, no. Dunia tidak selebar lingkaran hitam di bawah mata saja, Say. Padang yang notabene ibukota Sumatra Barat memiliki suku mayoritas bernama suku Minang. Panjangnya, Minangkabau. Pernah dengar tambo alam Minangkabau? Tambo means sejarah. Kenapa nama hewan disandingkan dengan klan atau wilayah Padang? Wait. Ngeh nggak ada nama binatang barusan? Sorry-sorry, lupa ngenalin tadi. Kabau itu Indo dari Kerbau. Nah, ini ni guys. Bukan kami berasal dari cerita ecek-ecek. Tapi sejarahnya itu dalam sedalam sumur tempat jatuh Nabi Yusuf. Berasal dari pemikiran para petinggi adat, Datuk atau pemuka kaum yang termahsyur, ibaratnya pemimpin di masa itu. 

Singkat cerita, ada dualisme kepemimpinan kala itu. Jadinya mereka mempertaruhkan keyakinan pada seekor kerbau. Ironinya, induk kerbau VS anak kerbau (yang masih menyusu). Cerdiknya, salah satu dari dua datuk tersebut yakin mengusung si anak kerbau, sementara kubu seberang mengusung induk kerbau, yang kalau kita bayangkan besarnya sekarang mungkin sekelas sapi kurban presiden. Usut-usut punya usut, anak kerbau WIN! Why kenapa why? Karena di kepalanya dipasangi tanduk runcing bernama "Minang" (note ya guys!). Pas ketemu si induk kerbau, si anak tanpa tedeng aling aling langsung menyeruduk. Tanpa basa-basi langsung nyari mimik si induk kerbau. Jadinya srrrrraaaasssh! Darah mengucur membasahi bumi. Si induk kerbau kalah agregat. Oke, buat sejarah minang fix ya guys. ntar kita nggak jadi bahas yang lain kalau kelamaan. Haha.

Now, kita lompat ke bahasa. Sebagai orang Minang tulen (bukan talenan ya guys), aku rasa bahasa Minang itu adalah salah satu harta nasional yang perlu dilestarikan bahkan didaftarkan ke UNESCO, biar nanti nggak diklaim negara lain pula (hoho). Kenapa kenapa kenapa? Karena saking banyak variasinya, baik itu dari pengucapan ataupun tindak tanduknya. nggak ad pattern baku buat tata bahasa Minang itu sendiri. Dikembalikan ke pemakai atau penggunanya, ujung-ujungnya nanti dari pengguna itu sendiri akan lahir pula kosakata kosakata pengembangan yang menakjubkan.

Kita langsung ke example ya guys!

Ciek means satu.

Bahasanya nggak ada kedekatan sama sekali kan kan guys?

Next kita kasih banyak ya.

Duo II dua

Tigo II tiga

Ampek II Empat

Limo II lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun