Mohon tunggu...
Amelia Ristiani
Amelia Ristiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ghibah

21 Mei 2022   23:15 Diperbarui: 21 Mei 2022   23:24 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Amelia Ristiani
Npm : 2021010015
Kelas : Hki A
 
    GHIBAH DI MASYARAKAT ERA MILENIAL
 
Ghibah adalah kebiasaan yang lazim di lakukan oleh kebanyakan orang. Kebiasaan itu dianggap sudah biasa dan bisa positif dan bisa pula negatif. Bisa bersifat membangun bisa juga bersifat merusak.
Kebiasaan buruk yang dilakukan sebagian adalah membicarakan keburukan atau kekurangan aib orang lain. Kadang sejumlah orangmaja berkumpul, baik mereka wanita atau pria, untuk mengisi waktu kosong dari suatu aktivitas lalu mengobrol kesana kemari kadang tanpa sadar obrolan santai itu di iringi oleh setan yang menuju perkara haram. Dosa nya sangat besar dan dampaknya sangat merusak. Itu sama sekali tidak ada manfaat yang di dapat dari obrolan itu.
Ini lah yang sering disebut dengan ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Perbutan buruk ini sudah berumur sangat tua hanya berubah sesuai dengan zaman. Apalagi di zaman sekarang membicarakan orang lain sudah biasa dan sudah di kemas dalam bentuk acara televisi atau radio yang disaksikan jutaan penonton.
Sekali tayang bisa membahas gosip tentang perceraian dan disaksikan sekian juta orang langsung mengetahui problem tersebut dalam waktu singkat.  Baik buruk keluarga itu dikupas tuntas dalam acara semacam itu. Di era medsos saat ini orang emosional dan jauh dari akhlak yang mulia dan iman yang kuat dengan tanpa beban dan merasa bersalah sedikitpun bisa membuat status tentang kekurangan istri atau suami, teman atau anak atau bahkan orangtua nya ke sosial media.
Waktu nya lebih lama dan tentu saja dosanya jauh lebih besar sesuai dengan luas nya aib yang diungkap tadi. Ini masalah yang sangat besar dan penyakit masyarakat moderen yang begitu jauh dari nilai agama dan akidah yang benar serta adab yang mulia. Untuk itu perlu ada pengingatan dan penyadaran yang terus menerus tentang bahaya ghibah baik terhadap individu atau masyarakat.
 
Larangan ghibah dan celaan terhadapnya.
Ghibah adalah larangan yang tercela dan merusak diri oleh karna itu Allah mengharamkan perbuatan ini secara tegas dalam Al-quran dan sunnah. dalil dalil yang menunjukan celaan terhadap ghibah adalah:
1. Surat Al-Hujurat:12
2. Al-Humazah:1
3.Al-Isra:36
Bahaya ghibah bagi pribadi dan masyarakat
keras sanksi yang akan diterima para pelaku ghibah bila tidak bertaubat, dampaknya pun sangat pribadi maupun masyarakat, inilah dampak-dampak yang bisa merusak kepada pribadi dan masyarakat:
1. ghibah menambah catatan keburukan dan mengurangi catatan kebaikan
2. ghibah termasuk riba yang terbesar
3. pelaku ghibah akan bangkrut pada hari kiamat
4. bisa menyebabkan pelakunya dijauhi oleh orang lain.
5. ghibah bisa merusak puasa.
6. Allah akan mencari aib pelaku ghibah dan membongkarnya ditengah tengah keluarga
7. Hukuman pelaku ghibah adalah neraka
8. Pelaku ghibah tidak diampuni sampai korban ghibah nya memaafkan
9. Ghibah menyisakan sisi permusuhan dalam diri individu karena itu bisa meninggalkan cacat pada reputasi dan kedudukannya
10. ghibah itu menampakan aib aib tertutup pada menusia pada saat dia tidak bisa membela dirinya.
11. ghibah itu menunjukan kerendahan, kepengecutan dan kehinaan pelaku.
 
Tips agar tidak terjatuh dalam ghibah
1. Senantiasa mengulang-ulang membaca al-quran dan sunnah yang mengancam dari ghibah dan mendorong kepada penjagaan lisan.
2. Membaca sejarah kehidupan dan perkataan perkataan serta bagaimana menjaga lisan dan memelihara diri dari ghibah.
3. Senantiasa mengingat bahwa orang yang meng-ghibah itu saja sama dengan menghadiahkan kebaikannya kepada orang yang di ghibah
4. Mencari faktor pendorong orang melakukan ghibah dan memutuskan nya. Faktor pemicu ghibah adalah dengki, marah, menyesuaikan diri dengan lingkungan terdekat, merasa diri bebas dari kekurangan, bercanda, kosong dari kesibukan dan bersaing malah dunia
5. Membatasi diri dari bergaul dengan orang lain.
6. Memposisikan diri sebagai orang yang di ghibah. Hal ini mencegah dari melakukan ghibah.
7. Membaca keutamaan orang orang yang menjaga lisan nya dari ghibah
8. Sibuk mencari dan menghilang kan kekurangan nya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun