Mohon tunggu...
Amelia PutriRohepi
Amelia PutriRohepi Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

A learner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Rangka Edukasi Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Lingkungan Masyarakat

10 Maret 2021   22:30 Diperbarui: 10 Maret 2021   22:32 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Coronavirus-19 (COVID) telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO. Coronavirus adalah zoonosis atau virus yang ditularkan antara hewan dan manusia. Virus dan penyakit ini diketahui berawal di kota Wuhan, Cina sejak Desember 2019. Presiden Republik Indonesia telah menyatakan status penyakit ini menjadi Tanggap Darurat pada tanggal 17 Maret 2020. Presiden juga telah mengeluarkan Keputusan Presiden No. 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona yang diketuai oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona pemerintah juga sudah melakukan upaya lain diantaranya penerapan bekerja dan belajar dari rumah, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), new normal, dan kebijakan terbaru yaitu mengganti istilah new normal menjadi adaptasi kebiasaan baru. 

Gerakan mencegah daripada mengobati terhadap pandemi COVID-19 menjadi satusatunya pilihan yang dapat kita lakukan . Gerakan ini dapat kita lakukan dengan memberi perhatian khusus pada upaya promotif preventif. Upaya preventif dilakukan dengan penerapan isolasi mandiri selama 14 hari bagi orang yang melakukan perjalanan dari wilayah transmisi lokal/zona merah, deteksi dini wilayah oleh fasilitas kesehatan, dan lain sebagainya. Selain itu, upaya promotif yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum. Hal ini menjadi penting mengingat penyakit coronavirus disease ini adalah penyakit yang baru dikenal oleh masyarakat dan mengalami perkembangan yang dinamis pada pencegahan maupun cara penularannya. 

Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan saja, namun juga sektor lainnya seperti pendidikan, ekonomi, pariwisata, dan sebagainya. Mempertimbangkan kerugian lain dari penerapan stay at home yang kemudian disusul dengan pemberlakuan kebijakan study at home dan work from home, maka pemerintah melakukan revisi pedoman pencegahan COVID-19 di Indonesia. Penggantian ini disebut new normal yang kemudian diganti dengan istilah adaptasi kebiasaan baru (AKB). Pada penerapan AKB, ditekankan bahwa seluruh sektor sudah mulai berangsur aktif kembali namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ada. Misalnya menggunakan masker, melakukan physical distancing, budaya melakukan cuci tangan yang baik dan benar, dan lain sebagainya.

Kebijakan  AKB  mengatur  bagaimana para pemangku kepentingan di Kabupaten/Kota  di  Provinsi  Jawa  Barat untuk  mempraktekan  kegiatan  di  ruang publik     dengan     tetap     memperhatikan kewaspadaan terhadap penularan COVID-19.   Dengan   adanya   kebijakan   tersebut diharapkan dapat memunculkan kesadaran masyarakat   untuk   melakukan   kegiatan dengan beradaptasi kepada kebiasaan baru yaitu   kegiatan   yang   didasarkan   kepada protokol  kesehatan  pencegahan  COVID-19.

Dengan masih banyak nya kasus Covid-19 diberbagai wilayah khususnya di Kota Karawang dengan rata -- rata 7 hari sebanyak 7.000 kasus per bulan Maret ini , menandakan masyarakat masih belum bisa menerapkan protokol kesehetan sesuai anjuran pemerintah dengan baik dan benar. Oleh karena itu, maksud dan tujuan penulis yaitu untuk memberi edukasi pencegahan serta penanggulangan penyebaran virus Corona dan membuat laporannya dalam bentuk gambaran kegiatan yang di laksanakan di lingkungan RT 06 Taman Griya Permai, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang.

Optimalisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dirasa sangat penting diterapkan dan diaplikasikan kepada masyarakat. Semakin tinggi edukasi masyarakat mengenai pencegahan dan penanggulangan Covid-19 maka masyarakat akan meningkatkan proteksi diri mereka sehingga tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini dapat berjalan dengan baik. Beberapa hasil kegiatan yang dilakukan oleh penulis di lingkungan RT 06 Taman Griya Permai, Kec. Kotabaru, Kab. Karawang berupa, pemasangan poster di posyandu serta di masjid Fathul Khoir, penyaluran hand sanitizer melalui ketua RT setempat, menghasilkan beberapa pamflet dan video yang di unggah melalui media sosial sebagai bentuk edukasi masyarakat dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di lingkungan setempat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun