Mohon tunggu...
Annisaa Mutiara
Annisaa Mutiara Mohon Tunggu... Guru - Aku, dia, kita sama!

Saya menyadari saya bukan siapa-siapa tetapi satu hal yang saya tau yaitu tidak perlu menjadi hebat untuk berani memulai sesuatu, tetapi mulailah menjadi hebat dan lakukan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Metode Tutor dalam Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Daring

14 Oktober 2021   19:47 Diperbarui: 14 Oktober 2021   20:00 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 yang belum berakhir memaksa kita untuk menjadi adaptif dan merubah semua kegiatan sehari-hari, salah satu bidang yang kena imbasnya adalah pendidikan. Siswa yang biasa belajar di sekolah dan bertemu langsung dengan guru serta teman-temannya, sekarang harus melakukannya di rumah sejak awal pandemi (Maret 2020) sampai sekarang. Perubahan ini membuat peserta didik, guru, dan orang tua harus bekerjasama agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik.

Tahun ajaran 2021-2022 pun kembali dilaksanakan secara daring. Bertepatan dengan itu, Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dalam 2 gelombang secara online, penulis sendiri masuk KKN Tematik gelombang 2 yang dilaksanakan dengan tema Literasi dan diharuskan untuk membantu siswa, guru, dan orang tua untuk mensukseskan pembelajaran daring. Penulis melaksanakan KKN Tematik di SDN 219 Babakanjati Bandung.

Penulis menemukan beberapa masalah pada pelaksanaan belajar daring. Salah satunya adalah efektivitas pada pembelajaran, khususnya kegiatan belajar-mengajar. Efektivitas yang penulis maksud ialah saat kegiatan belajar-mengajar dan pemberian tugas, apakah materi dari guru bisa diserap peserta didik atau tidak. Hal ini dikarenakan beberapa kendala yang bisa menghambat efektivitas belajar dari jaringan internet, kemampuan gadget untuk menunjang pembelajaran, dan atensi peserta didik pada materi yang diajarkan oleh gurunya. Kemudian, penulis menggunakan metode tutor dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dalam jaringan. Lalu bagaimana cara penulis dalam menggunakan metode tersebut?.

Penulis berkoordinasi dengan orang tua peserta didik selama pelaksanaan metode tutor. Koordinasi dilakukan untuk belajar-mengajar di salah satu rumah peserta didik dalam kelompok kecil. Penulis membuat kelompok kecil peserta didik yang mengalami kendala aktivitas belajar dalam jaringan. Contoh : peserta didik yang jarang mengerjakan tugas karena tidak memiliki perangkat gawai atau komputer yang bisa membantu menyelesaikan tugas dari sekolah, peserta didik yang kurang tertarik pada pembelajaran, hingga peserta didik yang terkendali dalam praktik literasi.

Metode tutor sebaya merupakan metode pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari peserta didik. Proses pembelajaran yang dilakukan berdampak positif dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran daring. Peningkatan efektivitas pembelajaran dapat dirasakan oleh peserta didik melalui kenaikan perolehan nilai yang didapat saat Ujian Tengah Semester (UTS). 3 dari 4 siswa mengalami peningkatan nilai pada pembelajaran literasi dan numerasi. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode tutor sangat efektif dalam membantu siswa untuk lebih memahami materi pembelajaran yang diberikan. Penulis berharap kedepannya penggunaan tutor dalam proses belajar-mengajar dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun