Bantaeng, Sabtu (06/10). Kebakaran hutan kembali melanda Kabupaten Bantaeng. Diketahui bahwa hampir tiap tahun terjadi kebakaran serupa. Kali ini lokasi kebakaran mendekati areal permukiman penduduk yang berjarak kurang lebih 100 meter.
Berada di perbatasan dua desa di Kecamatan Ulu Ere yakni Desa Bonto Marannu dan Desa Bonto Lojong, membuat warga sedikit resah. Pasalnya angin bertiup cukup kencang saat kebakaran yang diperkirakan bermula sekitar pukul 19:00 Wita, Jum'at, 5 Oktober 2018.
Dari laporan langsung crew AMBAE di lokasi, penyebab kebakaran masih belum diketahui pasti meskipun disinyalir ada unsur kesengajaan oknum tertentu. Pihak berwajib masih menyelidiki hal tersebut.
Kobaran api yang begitu besar rupanya dapat dilihat dari pusat Kota Bantaeng yang berjarak kurang lebih 21 Km. Kejadian ini pun memicu adrenalin Bupati Bantaeng, H Ilham Azikin untuk melihat langsung kondisi di lapangan.
Bupati tiba dengan kendaraan dinas Pajero berplat DD 1 F didampingi Kasat Pol PP dan Damkar, Abdullah dan Direktur RSUD Prof Anwar Makkatutu, Sultan. Di lokasi itu sudah ada Camat Ulu Ere, Muh Johan dan masyarakat setempat.
"Kasian jika kebakaran ini merembet hingga masuk ke rumah-rumah penduduk. Perlu dicarikan solusinya ini", ujar Ilham.
Sembari memantau terbakarnya hutan yang didominasi vegetasi pohon pinus, Bupati berbincang dengan masyarakat. Beberapa hal digali sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan terkait pencegahan dan penanganan kebakaran hutan.
Hal mendasar bahwa lokasi pusat api cukup jauh dari jalan desa. Membuat akses kendaraan pemadam kebakaran sulit menjangkaunya.
Sekitar pukul 22:58 Wita 1 unit mobil damkar meluncur lagi menuju titik api di Kawasan Hutan Gunung Loka di ketinggian kurang lebih 1.300 mdpl. Mobil dan satgas damkar tambahan ini kesana untuk membantu petugas yang sudah 2 jam berada di lokasi. (AMBAE)
salam #AMBAE