Mohon tunggu...
amas aja
amas aja Mohon Tunggu... Jurnalis - biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Arah Baru Hari Pangan Sedunia Kata Tonny Aktivis Golkar

15 Oktober 2019   10:52 Diperbarui: 15 Oktober 2019   11:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Seperti biasa melihat angka di kalender yaitu 16 Oktober setiap tahun, seperti biasa, diperingati sebagai Hari Pangan Sedunia (HPS), peringatan HPS tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum strategis buat pemerintah untuk membangun sumber daya manusia para petani yang ada, mempertahankan luas lahan pertanian, jika perlu pemerintah mencetak sawah baru, optimalisasi lahan rawa, membuka lahan rawa menjadi sawah, termasuk hasil komoditi pertanian di dalam negeri bisa diperkenalkan kepada dunia dan yang utama adalah negara kita bisa kembali swasembada.

Sobat petani millenial dan sobat pemerhati kebangsaan sekalian, Pembangunan sektor pertanian yang sangat penting bahkan sangat vital, diantaranya adalah membangun sumber daya manusia petani, keterampilan petani dan aspek lainnya seperti melestarikan sumber air, membangun saluran irigasi, waduk, sarana prasarana pertanian, saprodi dan budaya bertani.

Nah, saat bicara soal pembangunan pertanian, maka salah satu unsur penting yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah bagaimana sumber daya manusia para petani dan keterampilan para petani bisa dibangun dan ditingkatkan yang arahnya tentu untuk kesejahteraan para petani.

Nasib petani Indonesia jika diukur dengan kesejahteraan secara ekonomi belumlah menggembirakan. Masih terdapat banyak persoalan yang melilit para petani. Bukan hanya dalam kaitan dengan kapasitas dalam berproduksi, namun juga dalam aspek non teknis, termasuk menyangkut politik pertanian dalam hal kebijakan pemerintah. Petani merasa bahwa pemerintah belum sepenuhnya mendukung mereka dalam banyak hal.

Oleh karenanya, Pemerintah perlu membuat sebuah Arah Baru dan dalam tempo jangka panjang yang bertujuan untuk kepentingan para petani termasuk kepentingan 260 juta di dalamnya seperti mendata luas lahan sawah secara faktual, jika luas lahan sawah belum mampu menghasilkan beras untuk kebutuhan seluruh rakyat Indonesia maka pemerintah perlu mengoptimalisasi lahan rawa dan atau mencetak sawah baru dari potensi lahan rawa yang ada seluas 34 juta hektare.

Kemudian dari pada itu,  Hari Pangan Sedunia tahun 2019 sebuah semangat baru bagi pemerintah bahwa peran pemerintah sangat diharapkan agar politik pertanian mementingkan kepentingan kesejahteraan petani dan seluruh rakyat Indonesia. Bicara pertanian tentu tidak bisa lepas dari dua hal, yaitu bicara lahan dan pelaku tani, sehingga kebijakan pertanian harus mencakup luas lahan pertanian dan sumber daya manusia para pelaku taninya.

Sebuah maklumat bagi kemajuan petani Indonesia, oleh seorang Penulis bernama Tonny Saritua Purba, seorang:
1. Alumni IPB
2. Penyuluh Swadaya Petani Padi Indonesia
3 .Pengurus Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (BPP PISPI)
4. Inisiator Komunitas Petani Padi Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun