Mohon tunggu...
Amar Maruf
Amar Maruf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Calon guru

Seorang mahasiswa yang sedang bergelut dengan pikirannya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berdialektika untuk Meningkatkan Literasi

27 November 2021   13:33 Diperbarui: 27 November 2021   13:48 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan bukan suatu sarana untuk sekedar memberikan pelajaran, apalagi sekedar memberikan dogma. Akan tetapi, kalau kita bicara tentang pendidikan, kita bicara tentang bagaimana tumbuh bersama, baik dari para siswa siswi dan juga guru. Dan salah satu hal yang perlu kita terapkan ada kebiasaan untuk berdialektika, dalam berdialektika kita dituntut untuk berpikir kritis, dan dengan hal itu secara tidak langsung kita juga mengajarkan kepada siswa siswi, apabila kita mau menjadi cakap dalam berdialektika, kita harus banyak membaca buku dan literasi.

Di dalam kelas, guru harus bisa mengkondisikan bahwa semua yang ada di dalamnya itu semua setara, dan pula semua berhak untuk berbicara serta mengemukakan pikiran dan keresahannya. Dengan berdialektika kita juga membiasakan mereka untuk saling menghargai perbedaan pendapat dan tentang setuju untuk tidak setuju. Di jaman orde baru sistem pendidikan kita masih terkesan dogmatis, karena guru hanya menyampaikan materi pelajaran dan murid wajib mengiyakannya, dan kebiasaan beradu argumen masih dianggap suatu bentuk kelancangan.

Kelancangan adalah bahasa tubuh dan bisa dikondisikan, akan tetapi pikiran tidak bisa dilepaskan dari hal itu memang kodrat kita selalu ingin mencari tahu hal-hal baru. Dan guru wajib mengetahui hal itu, dan harus mengkondisikan hal tersebut supaya setiap siswa siswi mau mengekspresikan diri, pikiran dan keresahannya tanpa takut dan khawatir.

Dengan berdialektika, para siswa siswi secara tidak langsung belajar tentang apa itu logical fallacy atau kegagalan berpikir, tentang bagaimana menyusun argumen, tentang bagaimana mencari refrensi yang baik, tentang bagaimana mempertanggung jawabkan argumennya di depan orang lain.

Jadi dengan itu para siswa siswi tidak hanya belajar dan menghafal pelajarannya semata, akan tetapi mereka belajar bagaimana menghubungkan pelajaran yang telah mereka pelajari dengan kehidupan disekitarnya. Dengan demikian, kepekaan mereka terhadap sekitar cukup kuat, dan sukar untuk hanya menghiraukannya saja.

Dialektika sangat efektif menumbuhkan kritisisme dan rasa penasaran dengan baik, dan sebagai penerus bangsa kita wajib untuk memiliknya, apalagi di negara kita Indonesia yang kaya akan kemajemukannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun