Mohon tunggu...
Amany Balqis El Annisa
Amany Balqis El Annisa Mohon Tunggu... Makeup Artist - Mahasiswa

akun ini saya gunakan untuk menunaikan tugas mata kuliah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengembangkan Bakat Anak dengan Keterampilan Motorik

20 September 2020   16:56 Diperbarui: 20 September 2020   17:05 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak berbakat memiliki definisi  yaitu anak-anak yang mampu mencapai prestasi tinggi karena mempunyai kemampuan-kemampuan unggul. Anak berbakat juga didefinisikan oleh USOE (United States Office Of Education) sebagai anak yang dapat membuktikan kemampuan prestasinya yang tinggi dalam bidang-bidang tertentu. 

Anak berbakat memiliki karakteristik yang menonjol salah satunya yaitu kemampuan motoriknya cenderung berkembang leih cepat dari anak seusianya. Baik dalam hal berbicara, berjalan atau membaca, selain itu anak berbakat juga cenderung cepat dalam memegang sesuatu. Contoh pada bayi berumur 9 bulan yang sudah bisa berjalan padahal normalnya bayi untuk bisa berjalan berkisar umur 12 bulan.

Perkembangan motorik anak di usia 1-3 tahun disesuaikan dengan kondisi fisik saat bayi tersebut lahir. Bayi yang terlahir sehat akan lebih aktif dan memiliki keinginan yang kuat untuk bereksplorasi terhadap lingkungannya. 

Pada awalnya gerakan yang dilakukan oleh bayi hanya berupa gerakan reflex seperti berkedip, menyentakkan kaki menggerakkan bola mata, batuk, bersin dan menelan. Perkembangan dapat sangat terlihat pada bayi ketika gerakan refleksnya erubah menjadi gerakan motorik. 

Pada rentang usia bayi 1-3 tahun perkembangan motoriknya dapat dilatih dengan cara-cara sederhana seperti merangkak, berjalan, berlari, melompat, menendang atau melempar bola, memegang benda dengan jarinya, dan mencoret-coret.

Pada tahap usia 3-5 tahun anak memiliki kekuatan fisik yang berkembang dan pada usia ini anak kerap sekali melakukan kegiatan fisik yang sangat aktif seolah-olah energy mereka tidak ada habisnya. Namun, anak akan merasa lebih cepat bosan dikarenakan memiliki rentang konsentrasi yang pendek sehingga perhatiannya cepat teralihkan dan mudah tertarik pada bayak kegiatan. 

Arahkan anak pada kegiatan fisik motorik yang mampu membantu mengembangkan bakatnya seperti berlari, berenang, bersepeda, bermain hulahoop, lompat tali, outbond dan lain lain. Karena kegiatan tersebut dapat membantu anak untuk menemukan keahlian atau bakatnya yang tentunya dapat dikembangkan pada kehidupan anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun