Sering kali ketika kita meminta atau mengajak anak untuk belajar ia akan menolak baik secara langsung ataupun tidak langsung. Seperti memberikan beberapa alasan supaya ia dapat menunda dan mengulur waktu belajarnya. Dalam masalah ini kita perlu memperhatikan beberapa hal yang tentunya akan bermanfaat untuk mengembangkan memori anak.
- Meningkatkan perhatian anak
Kita dapat membuat anak meningkatkan perhatiannya saat belajar dengan beberapa hal, seperti kita terlebih dulu harus membuat anak-anak rileks agar ia dapat berkonsentrasi saat belajar dan tentunya akan meminimalisir penolakan belajar. Lalu buatlah kesepakatan penetapan waktu belajar untuk anak. Â Kemudian bantulah anak untuk membuang pikiran negatif yang sering dirasakan anak pada beberapa mata pelajaran dan hindarilah kata-kata negative yang hanya akan membuat anak merasa terluka. Selanjutnya, jangan sampai anak membagi perhatiannya ketika belajar, seperti belajar sambil melihat siaran televisi karena hal itu hanya akan membuat anak kurang berkonsenrasi pada apa yang ia pelajari.
- Meningkatkan skill Asosiasi
Pasti kita sebagai orang tua atau pembimbing pernah merasa sangat jengkel karena apa yang telah kita ajarkan pada anak terlupakan begitu saja atau ketika menghafal anak tidak hafal-hafal. Kita harus memperhatikan terlebih dahulu apakah kata atau hal yang dihafalkan terlalu panjang dan sulit bagi anak. Oleh karena itu, anak perlu memiliki keahlian untuk menghubungkan atau mengasosiasikan deretan panjang atau kata bastrak dengan hal-hal yang mereka kenal. Skill asosiasi ini dekinela dengan nama Mnemonics atau seni mengingat. Kata Mnemonics berasal dari nama dewi dalam sejarah yunani yaitu Dewi Mnemosyne, seorang dewi yang berkaitan dengan memori atau ingatan.