Social awareness adalah suatu hal yang penting untuk diajarkan pada anak usia dini. Karena dari pembelajaran inilah akan tumbuh empati dan kepekaan serta berbagai cara penyelesaian masalah pada diri anak tersebut. Sebelumnya, mari kita mengenal apa itu social awareness atau kesadaran sosial. Social awareness adalah suatu kesadaran akan keberadaan seseorang pada suatu lingkugan dan kemampuannya pada kepekaan sosial terutama pada empati yang muncul untuk orang lain, termasuk orang dengan berbagai latar belakang dan budaya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada pembelajaran social awareness. Yang pertama adalah pengambilan persektif, yaitu bagaimana anak tersebut dapat memahami apa yang terjadi pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Yang kedua, yaitu empati, maksudnya empati sendiri adalah munculnya keinginan untuk menolong dan memahami emosi apa yang dirasakan oleh orang lain.Â
Yang ketiga, yaitu bagaimana cara kita agar anak dapat menghargai perbedaan, yang tentunya dalam kehidupan sosial akan ditemukan yang namanya perbedaan dan karena adanya hal ini tak sedikit yang mengalami perpecahan atau perselisihan hingga adanya adu fisik yang tak diinginkan. Yang keempat adalah belajar menghormati orang lain, melalui beberapa poin diatas kita juga harus mengajarkan pada anak agar menhormati orang sekitarnya, dalam hal ini juga diperlukan pembelajaran sopan santun sehingga anak tau akan hal-hal yang seharusnya ia lakukan ketika berada di lingkungan sosial.
Pentingnya social awareness ini juga menyangkut tentang kepercayaan diri anak dan aktivitas sosial, yang tentunya juga mencakup tentang toleransi. Hal yang seperti ini tidak bisa diperoleh dengan bantuan aplikasi.Â
Terlebih pada games, disini secara tidak langsung anak akan diajarkan tentang individualis dan sifat yang agresif. Hal yang seperti inilah yang seharusnya diperhatikan oleh para orang tua dan pendidik.
Pada permainan tradisional lebih mengajarkan berbagai hal yang positif. Antara lain tentang kerja sama, dan bagaimana cara anak dapat bersosialisasi dengan sekitarnya. Kesimpulannya dalam hal ini diperlukan adanya perpaduan antara nilai-nilai budaya dan tekhnologi agar pendidikan yang diterima anak juga tidak terkesan gaptek tapi juga tetap diajarkan norma dan budaya.