Mohon tunggu...
Amanda Putri harsana 03
Amanda Putri harsana 03 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa prodi kesehatan masyarakat UIN SUMATERA UTARA

mempunyai hobbi membaca novel dan maraton drakor, bercita2 menjadi crazy rich, motto hidup "dilarang menyerah sebelum membanggakan mama papa".

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyebab HIV/AIDS

12 Desember 2022   10:10 Diperbarui: 12 Desember 2022   10:41 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 Kementerian Kesehatan 2020 yg menyatakan bahwa infeksi HIV paling poly terjadi dalam grup umur 25 -- 49 tahun. Hal ini bisa terjadi lantaran pada usia 25 -- 49 tahun seorang cenderung kurang tahu adanya risiko penularan penyakit HIV/AIDS menurut konduite gaya hayati bebas sebagai akibatnya gampang terjerumus seks nir kondusif & narkoba menggunakan jarum injeksi nir steril. Hal ini sejalan menggunakan penelitian (Andi Juhaefah, 2020) yg menyatakan Infeksi HIV lebih poly terjadi dalam umur belia lantaran dalam umur belia lebih dimungkinkan poly melakukan konduite seks nir kondusif yg berisiko terhadap penularan HIV. 

Pasien HIV/AIDS menurut umur didominasi sang usia produktif (25 -- 49 tahun) dikarenakan dalam usia tadi seorang aktif secara seksual & dalam umur produktif seorang rentan melakukan prilaku seksual nir kondusif & konduite yg berisiko buat memenuhi kebutuhan seksual nya misalnya melakukan interaksi seksual tanpa memakai indera kontrasepsi, melakukan interaksi seksual menggunakan berganti-ganti pasangan, memakai narkoba injeksi secara bergantian menggunakan memakai jarum injeksi yg nir steril.

* Jenis Kelamin
Berdasarkan output penelitian, pertanda bahwa jenis kelamin penderita HIV/AIDS didominasi sang pria . Dari 15 jurnal output penelitian seluruh pertanda bahwa penderita HIV/AIDS lebih poly berjenis kelamin pria daripada perempuan. Hasil penelitian ini sejalan menggunakan laporan Kementerian Kesehatan tahun 2020 dimana pada laporan tadi mengungkapkan bahwa infeksi HIV lebih poly terjadi dalam pria (65%) dibanding perempuan (35%) (KEMENKES RI, 2020 a). Infeksi HIV dalam pria lebih mampu ditimbulkan lantaran pria menggunakan usia 20-34 tahun, pecandu narkoba, & homoseksual adalah grup menggunakan risiko tinggi. Perilaku risiko tinggi merupakan konduite yg mengakibatkan seorang memiliki risiko terjangkit penyakit.

* Pendidikan
Tingkat pendidikan seorang berpengaruh terhadap kemampuan menyerap & mendapat keterangan kesehatan. Selain itu pendidikan pula berpengaruh terhadap konduite yg lebih baik, pengetahuan & pemahaman mengenai HIV/AIDS pula bisa mencegah penularan HIV/AIDS. Menurut pendidikan penderita HIV/AIDS terbanyak merupakan anak Sekolah Menengah Atas bisa ditimbulkan lantaran kurangnya pengetahuan, pemahaman, mengenai penyebaran HIV/AIDS. Hasil ini pula bisa terjadi lantaran seorang cenderung kurang tahu adanya risiko penyebaran HIV/AIDS menurut konduite gaya hidup bebas lantaran tidak adanya edukasi mengenai HIV/AIDS.

* Pekerjaan
Hal ini sejalan menggunakan laporan perkembangan HIV/AIDS & penyakit infeksi menular seksual triwulan II tahun 2019 menyatakan bahwa dalam tahun 2019 infeksi HIV/AIDS terbanyak, terjadi dalam karyawan partikelir, kemudian bunda tempat tinggal tangga & wiraswasta (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019). Karyawan lebih berpotensi menderita HIV/AIDS ditimbulkan lantaran konduite mereka yg mengakibatkan mereka terinfeksi HIV misalnya gaya hidup bebas. Seseorang yg bekerja mempunyai taraf pendapatan yg lebih tinggi dibanding orang yg non bekerja. Pendapatan yg tinggi menciptakan seorang cenderung melakukan hal-hal yg berisiko terinfeksi HIV misalnya melakukan interaksi seksual & penggunaan narkoba injeksi.

* Status Perkawinan
Berdasarkan penelitian (Yelfi Anwar, Sucahyo Adi Nugroho, 2018) status menikah dalam pasien memperbesar kemungkinan terjadinya risiko transmisi infeksi HIV melalui hubungan seksual. Tingginya jumlah penderita AIDS yg berstatus kawin bisa ditimbulkan lantaran penularan HIV melalui hubungan seksual menurut pasangannya (suami/istri), ialah mereka memiliki pasangan tetap, namun mereka pula melakukan seks beresiko pada tempat tinggal suami/istrinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun