Mohon tunggu...
Amanda Puspa Danella
Amanda Puspa Danella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of Padjadjaran University

fisheries

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mangrove sebagai Penyeimbang Ekosistem Perairan

14 April 2021   23:49 Diperbarui: 15 April 2021   00:17 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 13.667 pulau, Indonesia tentunya memiliki wilayah pantai (pesisir) di sepanjang pulaunya. Wilayah pesisir pantai di Indonesia banyak ditumbuhi hutan mangrove yang tersebar dari sabang sampai merauke. Namun, pada setengah abad ini, luas hutan mangrove di Indonesia mengalami penurunan sekitar 30-50%. Hal tersebut dikarenakan adanya pembangunan daerah pesisir, perluasan pembangunan tambak, abrasi air laut, dan penebangan yang terjadi secara berlebihan. 

Sedangkan, menurut data Kementrian Kehutanan pada tahun 2013, Hutan mangrove yang tersebar di beberapa gugus kepulauan Indonesia ini memiliki luas kurang lebih 3,7 juta hektar yang menjadikan hutan mangrove Indonesia menjadi ekosistem hutan mangrove terluas di Asia bahan dunia. Dibalik penurunan tingkat ekosistem hutan mangrove, terdapat banyak manfaat dan fungsi penting dari ekosistem tersebut yang perlu kita perhatikan dan lestarikan.

Sejatinya, hutan mangrove merupakan tumbuhan berkayu yang hidup dan tumbuh di daerah pesisir atau daerah pasang surut di garis pantai dengan kondisi habitat tanah berpasir, berlumpur, atau berlumpur dan berpasir, hutan mangrove juga merupakan ekosistem yang biasanya menjadi ciri khas daerah tropis yang berfungsi sebagai penjaga ekosistem hayati daerah pesisir agar tetap seimbang juga dapat mempertahankan kelangsungan hidup manusia, komponen biotik, dan abiotik yang terdapat didalamnya. 

Keunikan yang terdapat dalam ekosistem hutan mangrove ini dapat dilihat dari habitat tempat hidupnya, juga keragaman flora, seperti: Avicennia, Rhizophora, Bruguiera, dan tumbuhan yang dapat bertahan hidup pada tingkat salinitas tinggi. Bumi yang menjadi tempat kita tinggal dan beraktifitas tentunya membutuhkan lingkungan yang dapat menunjang agar tetap dapat bertahan hidup. Lingkungan yang terjaga dengan baik akan menciptakan suasana yang nyaman bagi kelangsungan hidup manusia.

Ekosistem hutan mangrove mempunyai produktivitas lebih tinggi dibanding ekosistem lainnya yang menjadikannya sebagai mata rantai kehidupan ekologis yang memegang peranan penting bagi makhluk hidup yang berada di sekitarnya. Bahan organik yang terdapat di ekosistem ini menjadikan hutan mangrove sebagi tempat asuh dan sumber makanan berbagai biota. 

Ekosistem hutan mangrove sebagaimana ekosistem lainnya berperan sebagai penyerap karbondioksida (CO2) dari udara yang bertebaran akibat dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan baik beroda dua maupun beroda empat yang kemudian dimanfaatkan dalam proses fotosintesis dari mangrove itu sendiri dan sebagiannya tetap berada di atmosfer. 

Selain hutan mangrove sebagai paru-paru dunia, ekosistem ini juga berfungsi sebagai pemfiltrasi udara, tempat perkembangbiakan atau area budidaya mahluk hidup baik ikan, udang, dan kepiting, penahan atau pencegah abrasi pantai oleh air laut (penjaga kestabilan ekosistem pantai), area rekreasi, sebagai habitat atau tempat hidup plankton (sebagai pakan ikan), burung,dan pembatas atau penghalang limbah perumahan yang dibuang secara langsung ke laut. 

Dan melimpahnya ekosistem mangrove membantu terciptanya perairan yang baik untuk pertumbuhan karang serta kualitas air yang optimal sebagai faktor pendukung budidaya rumput laut.

Dari berbagai fungsi dan peran penting ekosistem hutan mangrove bagi makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya, tentunya membutuhkan fokus,perhatian, dan kepedulian dari kita. 

Dalam pemeliharaan dan pelestarian ekosistem mangrove ini diperlukan partisipasi masyarakat dalam upaya turut serta menjaga populasi hutan mangrove yang akan berdampak kepada masyarakat itu sendiri. 

Sebab, banyak dampak dan pengaruh positif yang dapat kita rasakan ketika menjaga dan memelihara hutan mangrove dengan benar seperti manfaat yang telah disebutkan tadi: berfungsi sebagai penahan abrasi pantai, tempat pemijahan ikan dan udang, dan juga sebagai tempat untuk ikan dan udang mencari makanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun