Awalnya aku berpikir untuk kuliah tetapi aku masih lelah jika harus langteru dijejali materi-materi pelajaran jadi berpikir aku ingin bekerja saja.
Tibalah hari kelulusanku dan itu berarti babak baru dalam hidupku baru saja dimulai. Berhari-hari aku belum mendapat pekerjaan. Sampai suatu hari aku mencoba untuk melamar ke satu usaha yang menjual minuman dan akhirnya aku diterima tetapi aku tidak nyaman dengan pekerjaan itu jadinya aku mengundurkan diri. Setelah itu aku mencoba mengikuti pelatihan untuk menjadi Satpol-PP tetapi fisikku tidak kuat dan berakhir pingsan dan muntah-muntah. Akhirnya aku mengundurkan diri lagi.
Segala pekerjaan sudah aku jalani sampai aku mencoba untuk bekerja di car wash tetapi aku mengundurkan diri lagi. Aku sempat ingin menyerah tetapi aku teringat kembali kepada bunda. Akhirnya karena aku merasa tidak ada pekerjaan yang cocok denganku, aku berusaha membuka suatu usaha. Usahanya yaitu custom baju jersey dan cetak foto polaroid.
Awal-awal terasa sangat berat. Mulai dari karena sepi sampai dicemooh oleh orang-orang. Mereka selalu menganggap aku tidak bisa sukses dengan caraku. Mereka selalu berpikir aku anak manja yang hanya bisa bergantung kepada orang tua hanya karena aku anak tunggal. Memikirkannya saja sudah membuatku pusing ternyata semakin banyak orang yang berpikir seperti itu.
Sempat terpikirkan lagi olehku untuk menyerah tetapi aku bertekad untuk menjadi orang sukses karena bukan untuk diriku sendiri saja tetapi untuk orang tua dan keluargaku juga. Terutama untuk mematahkan argumen orang-orang yang berpikiran sempit tentangku.
Selagi aku membuka usaha aku mencoba untuk melamar pekerjaan di berbagai tempat tetapi masih belum mendapat panggilan. Di saat-saat seperti itu bunda terus menyemangatiku. Dan juga hal yang tidak terpikirkan olehku sebelumnya datang kepadaku, yaitu ayah datang lagi ke hidupku dan mulai mendekatiku lagi. Ayah berkata bahwa dia menyesali semua perbuatannya. Awalnya aku sulit untuk menerimanya, aku selalu menghindar jika ayah datang. Tetapi semakin lama aku berusaha untuk menerima kehadirannya.
Ketika aku sudah bisa menerimanya, ayah menawariku pekerjaan tetapi mungkin rezeki ku ada di usaha ini. Usahaku mulai ada kemajuan. Semakin kesini pesanan terus datang. Aku sangat bersyukur tetapi di tengah-tengah muncul beberapa kendala.
Diawali dengan munculnya pandemi yang menyebabkan ekonomi masyarakat menurun. Tetapi aku tidak menyerah, aku tetap berusaha untuk mempertahankan usaha ini. Ketika usahaku sudah mulai stabil kembali, aku ditipu oleh salah satu pembeli. Dia memesan selusin baju tim sepak bola, dia sudah membayar DP dan bajunya sudah siap diantar tetapi ketika aku menghubunginya si pembeli ini tidak bisa dihubungi.
Disitu aku sedikit frustasi. Dan aku bercerita kepada ayah. Akhirnya ayah yang mengganti kerugian ku dan baju yang telah selesai dibuat aku bagikan kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.
Setelah kejadian itu usahaku terus membaik dan selalu ada kemajuan. Tidak menutup kemungkinan ada saja kendala di tengah jalan dan disitulah tantangan untukku agar bisa tetap mempertahankan usahaku. Aku terus berusaha dan berjuang agar aku tidak menyerah ditengah jalan.
...