Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Nutrisi Bantu Proses Penyembuhan Penderita Kanker

12 April 2021   08:30 Diperbarui: 12 April 2021   08:59 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum, Readers

Kali ini aku mau sedikit berbagi informasi seputar kanker dan nutrisi yang membantu penderita kanker saat melakukan berbagai terapi demi kesembuhannya.

Kenapa aku jadi bahas nutrisi buat bantu proses penyembuhan penderita kanker?

Karena pada kenyataannya kanker masih menjadi salah satu penyumbang angka kematian tertinggi bersama jantung koroner. Aku mengutip dari Bisnis.com yang di rilis 25 feb 2020, bahwa "Berdasarkan data yang dirilis dari Global Cancer Observatory pada 2018, jumlah penderita kanker mencapai 18 juta orang dengan jumlah kematian sebesar 9,6 juta kasus setiap tahun. Artinya, setiap 2 detik, akan ada 1 orang baru yang menderita kanker dan setiap 3 detik, ada 1 orang yang meninggal dunia karena kanker."

Sementara itu, penderita kanker di Indonesia mencapai 348.000 kasus atau 1.362 kasus per 1 juta penduduk, dengan total kematian sebanyak 207.000 kasus. Dari total tersebut, angka kejadian tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara dengan total 58.256 kasus (30,9%), disusul kanker serviks sebanyak 32.469 kasus (17,2%), dan kanker ovarium 13.310 kasus (7,1%).

Adapun kasus terbesar untuk pria adalah kanker paru sebesar 22.440 (14%), disusul kanker usus besar dan rectum dengan total 19.113 kasus (11,9%), dan kanker hati sebanyak 14.238 kasus (8,9%). Secara umum, kanker paru merupakan jenis kanker yang paling mematikan, disusul kanker payudara, kanker serviks, dan kanker hati. (Sumber)

dok : dr. fresenius
dok : dr. fresenius

Tingginya angka kematian yang disebabkan kanker karena penanganan yang telat, Readers. Ya gimana ga telat, lah kanker penyakit yang hampir tanpa gejala awal. Kebanyakan kasus kanker terdeteksi setelah memasuki stadium 2 atau bahkan lebih, karena sudah menimbulkan dampak ke penderitanya. Seperti misalnya penurunan berat badan yang signifikan, tidak bisa makan, timbulnya benjolan dan rasa nyeri.

Selain telatnya penanganan, asupan nutrisi juga menjadi salah satu faktor penentu berhasil tidaknya terapi yang dijalankan penderita kanker.

Persatuan  Dokter  Gizi  Klinis  Indonesia  (PDGKI)  Cabang  DKI  Jakarta,  Kamis (8/4)  menyelenggarakan Webinar bertajuk "Nutrisi Sebagai Penunjang Keberhasilan Terapi Kanker" yang menghadirkan  dr.  Umi  Mangesti  Tjiptoningsih,  Sp.  Onk.  Rad  dan  dr.  Ida  Gunawan,  MS,  SpGK(K) sebagai  pembicara.  

Menjalani  pola  hidup  sehat  dan  pemenuhan  nutrisi  optimal  adalah  langkah  penting  yang  perlu  dilakukan  oleh  pasien  kanker dalam mendukung terapi kanker. Pemenuhan nutrisi pada masa-masa terapi bertujuan untuk menjaga berat badan ideal serta memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi seperti protein dan EPA (asam lemak omega 3 dari minyak ikan) untuk tahap  pemulihan  dan  penyembuhan.  Namun  hal  ini  tidak  selalu mudah  bagi  pasien  kanker,  salah  satunya  dikarenakan  efek samping dari terapi kanker yang menyebabkan pasien mengalami kesulitan makan. PDGKI dengan dukungan penuh dari  Fresenius  Kabi  pada  hari  ini  mengadakan  webinar  dan  lomba  penulisan  untuk  jurnalis  sebagai  bagian  dari  upaya  untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya nutrisi untuk menunjang keberhasilan terapi kanker sekaligus membagikan solusi/ saran yang bisa dilakukan oleh pasien maupun keluarga/kerabat untuk pemenuhan nutrisi yang optimal bagi pasien kanker. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun