Hi Readers!
Bisa bayangkan ga kalau kamu berada di dalam sebuah gua bawah laut yang menakjubkan dengan keindahannya, tiba-tiba dikagetkan dengan munculnya seekor hiu raksasa? Hiu raksasa yang bertahun-tahun, bisa jadi puluhan tahun terjebak dan tidak bisa keluar dari gua. Sehingga bertahan hidup dengan makanan seadanya dan berevolusi dengan kondisi gua yang gelap.Â
Bisa kebayangkan saat mereka bisa menemukan daging segar setelah puluhan tahun? Mungkin mereka tidak bisa melihat, alias buta karena adabtasi kondisi tempat tinggal mereka, tapi insting mereka yang menuntun mereka menemukan makanannya.
Dan kamu adalah salah satu inceran sang hiu.
47 Meters Down:uncaged memulai cerita seperti kebanyakan film remaja saat ini, baik film remaja keluaran Hollywood, maupun produksi production house Indonesia. Dimulai dengan aksi bullying dilingkungan sekolah. Kemudian, isengnya para remaja yang terkadang melupakan kondisi-kondisi diluar perhitungan, sehingga bisa saja menyebabkan kondisi darurat atau bahkan fatal.
Cerita
Pada dasarnya cerita film ini sangat sederhana. Tentang 4 orang gadis remaja yang tidak mematuhi arahan orang tuanya untuk mengisi liburan akhir minggu dan berakibat naas bagi mereka. Untuk ending cerita pun sudah tertebak sejak awal, seperti banyak cerita tentang orang-orang yang dibully dan berakhir menjadi penyelamat.
Rityme film ini pun diatur sedemikian, hingga berkesan dimulai dari pemanasan lewat adegan keisengan remaja disekolah, liburan yang menyenangkan, kemudian mulai memasuki ketegangan-ketegangan yang cukup rapat setelah pertengahan film. Logika penonton cukup bisa bermain difilm ini. Memprediksikan apa yang akan terjadi. Momen kemuncul sang hiu yang notaben buta memancing ketegangan tersendiri.
Aksi seru berada di akhir cerita, Reader. Take shoot klasik, tapi menarik. Sehingga, buat kamu yang suka dengan angel dan cara pengambilan gambar, kayaknya tidak boleh melewatkan part ini. Cukup memancing keseruan yang menegangkan sih.Â