Film perang keren yang menceritakan seorang wartawati perang bernama Marie Colvin yang bertugas di daerah konflik di Timur Tengah, tepatnya Libya, saat Muhammar Ghadafi berkuasa.Â
Marie Colvin bersedia meninggalkan semua kenikmatan dan kemewahannya, Marie lebih memilih kembali ke daerah konflik untuk memberitakan dan memberi tahu dunia tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan masyarakat sipil di tengah perang saudara yang  berkecamuk saat itu.
Tidak jarang Marie bersama cameramannya harus meliput para korban, terutama anak-anak dengan harus bersusah payah menahan kesedihan melihat mereka yang tidak mengerti harus ikut menjadi korban.Â
Dalam satu laporannya yang berbentuk video menjadi pembicaraan dunia, karena dengan gamblang memperlihatkan para korban perang dari masyarakat sipil, termasuk anak-anak dan wanita.Â
Sehingga perang saudara yang di sebut pemerintah yang berkuasa saat itu sebagai memburu para pemberontak, akhirnya dapat di bantah dengan laporan yang di buat Marie.
Sayangnya mungkin, karena arena yang dipakai sempit, sehingga gedung yang hancur, tumpukan puing-puing dan mobil-mobil yang hancur di pinggir jalan, yang merupakan property shooting terasa sama, tidak ada perubahan.Â
Padahal telah dilalui Marie dan teman-teman yang dihujani peluru dan granat. Setnya tidak dirubah atau kurang di rubah. Begitu juga dengan tempat para wartawan, termasuk Marie berkumpul. Padahal mereka sudah berpindah kebeberapa tempat dalam ceritanya. Settingnya mungkin agak males merubah ya.
Tokoh Marie Colvin merupakan tokoh yang kuat dan memperjuangkan maunya dengan rasa kemanusiaan yang luar biasa. Tewas saat bertugas, sesaat setelah melakukan laporan langsung dari barak perlindungan dengan stasiun TV CNN.
Directed byMatthew HeinemanProduced by
- Matthew George
- Matthew Heineman
- Basil Iwanyk
- Marissa McMahon
- Charlize Theron