Mohon tunggu...
Amanda Dwi Putri Daysi
Amanda Dwi Putri Daysi Mohon Tunggu... Lainnya - amandadwipd

Hallo semuanya, selamat datang..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Bullying di Dunia Pendidikan akibat Adanya Perbedaan Kelas Sosial

27 Desember 2021   15:50 Diperbarui: 27 Desember 2021   15:54 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Amanda Dwi Putri Daysi

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi 2019 

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan dalam kebijakan pemerintah bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang meliputi dalam aspek sosial ekonomi, budaya, serta politik. Dalam dunia pendidikan, tujuan pendidikan sendiri telah dirumuskan dengan baik, akan tetapi hal tersebut tidak memungkiri terjadinya permasalahan-permasalahan dalam dunia pendidikan.  Salah satunya permasalahan kekerasan di lingkungan pendidikan atau dapat disebut dengan Bullying. 

Menurut Olweus (Flynt & Morton, 2006) menjelaskan bahwa bullying sebagai suatu perilaku agresif yang diniatkan untuk menjahati atau membuat individu merasa kesusahan, terjadi berulang kali dari waktu ke waktu dan berlangsung dalam suatu hubungan yang tidak terdapat keseimbangan kekuasaan atau kekuatan di dalamnya.  Bullying biasanya dilakukan oleh individu/kelompok yang merasa bahwa dirinya memiliki kekuasaan atau kekuatan.

Dalam dunia pendidikan, Bullying banyak ditemui pada kelompok antar kelas (geng) yang melakukan kekerasan kepada adik kelas yang mereka tidak sukai. Bahkan, Bullying dapat terjadi pada antar teman geng sendiri dimana dalam hal ini salah satu anggota geng dianggap memiliki perbedaan kelas sosial dengan anggota geng lainnya. Bullying yang dilakukan yaitu bentuk Bullying sosial. Praktik Bullying yang dilakukan dengan menyebar gossip, mempermalukan di depan umum, dikucilkan dari pergaulan, atau menyebarkan rumor di sekolah bahkan diberi julukan "si Miskin."

Bullying dapat berdampak buruk bagi korban yang merasakan, tidak hanya trauma bahkan dapat mendorong korban untuk bunuh diri akibat adanya rasa depresi yang dirasakan akibat adanya Bullying. Selain itu, dampak yang terjadi akibat Bullying adalah korban memilih untuk memendam passion yang ia miliki, timbulnya rasa tidak percaya diri pada lingkungan sosialnya, atau bahkan menimbulkan tindakan kejahatan lainnya sebagai rasa balas dendam kepada pelaku bully maupun ke orang lain.  

Salah satu contoh kasus Bullying yang di latar belakangi oleh perbedaan kelas sosial yaitu pada salah satu siswi SMA di Kabupaten Riau, ia harus mengakhiri hidupnya dengan terjun kesungai lantaran sering di bully teman kelasnya karena keluarganya yang miskin.

Kasus Bullying disekolah dapat ditangani dengan cara multidisiplin, baik dalam aspek hubungan anak dan orang tua, maupun hubungan guru dan peserta didik. Lembaga sekolah harus menanamkan disiplin mengenai tingkah laku mana yang dinilai baik dan mana yang tidak, penanaman disiplin ini harus mencakup sanksi-sanksi yang nantinya akan diterima jika pelanggaran terjadi. Dengan begitu, harapannya penanaman disiplin ini dapat mengurangi jumlah pelaku Bullying di dunia pendidikan.  

Dalam tulisan ini, problematika Bullying yang dilatar belakangi oleh perbedaan kelas dapat kita bahas melalui teori sosiologi modal Pierre Felix Bourdieu seorang filsuf, sosiolog dan antoropolog terkenal dari Perancis. Menurut Bourdieu, modal terbagi menjadi 4 jenis, yaitu modal ekonomi, modal kultural, modal sosial dan modal simbolik. Modal merupakan sebuah hasil pekerjaan yang terakumulasi dan dibutuhkan oleh seseorang untuk mempertahankan diri di lingkungan sosialnya. Modal ekonomi yang dikemukakakn Bourdieu berkaitan dengan tradisi Marxian, dimana modal ekonomi dilihat dari bagaimana penguasaan ekonomi. Kategori modal ekonomi meliputi benda, alat produksi, dan materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun