Mohon tunggu...
Amand Rizky Nur Ismailia
Amand Rizky Nur Ismailia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Hi!

hallo its me

Selanjutnya

Tutup

Money

Meneladani Sikap Dagang Rasulullah SAW

13 November 2021   09:55 Diperbarui: 13 November 2021   10:26 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Assalamualaikum Wr. Wb

Rasulullah SAW merupakan seorang pengusaha yang sukses pada masanya. Dia merupakan anak yatim piatu yang sejak kecil sudah bekerja keras. Ketika masih berusia delapan tahun, Rasulullah bekerja menggembala kambing ketika teman sebayanya bermain. Rasulullah menggembala kambing sampai ia berusia 12 tahun, setelah berusia 12 tahun Rasulullah diajak pamannya Abu Thalib berdagang ke negeri Syam ( Syiria / Suriah ).

Ketika Rasulullah remaja, ia mulai berdagang bersama as-Saib bin Abus-Saib. Mereka tidak pernah berselisih, dan malah menjadi rekan yang baik. Pada saat Rasulullah berusia 17 tahun, beliau memimpin dagang hingga ke luar negeri dan beliau sangat terkenal di seluruh penjuru negri karena aktivitas atau cara dagangnya yang luar biasa.

Dalam berdagang, Rasulullah dikenal sangat jujur dan amanah. Rasulullah SAW tidak pernah mengurangi takaran dagangannya akan tetapi malah menambahkannya sehingga pembelinya sangat senang, beliau selalu mengatakan kelebihan serta kekurangan kondisi dagangannya sampai -- sampai beliau dijuluki Al-Amin yang berarti orang yang dapat dipercaya. Dalam berdagang Rasulullah SAW juga mengambil keuntungan atau laba dengan sewajarnya saja. Allah SWT berfirman " Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat, akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu kebahagiaan pun di akhirat ." (QS. Asy-Syuraa: 20).

Rasulullah juga dikenal dengan kecerdasan ( fatonah ), Rasulullah SAW memiliki pandangan bahwa dalam menentukan harga, harga tersebut harus realistis dan menekankan konsep persaingan yang sehat antar sesama pedagang. Dalam menentukan harga, Rasulullah menganjurkan untuk tegas terhadap timbangan dan takaran. Dalam berbisnis atau berdagang harga itu harus sama dengan value atau nilai barang itu sendiri, sehingga akan mendapat kepercayaan dari konsumen.

Dalam berdagang, Rasulullah sangat menghindari Riba' , bahkan Allah SWT sudah menjelaskan tentang larangan Riba' dalam QS. Al-Baqarah : 275 yang berbunyi :

 

Yang berarti " padahal Allah telah menghalakan jual beli dan mengharmkan riba." Riba diharamkan karena secara tidak langsung, Riba merupakan suatu bentuk perampasan kekayaan terhadap orang yang berhutang.

Dalam berdagang, jangan semata -- mata hanya untuk mencari keuntungan saja. Akan tetapi, berdaganglah untuk mendapatkan Ridho dari Allah SWT.  Kita sebagai umat Muslim harus meneladani sikap dagang Rasulullah jika kita ingin berdagang. Sikap dagang Rasulullah menunjukkan kepada kita bahwa dengan adanya Ridho Allah SWT dan jika kita mengerjakan usaha tidak lepas dari prinsip Islam, maka usaha kita akan lancar dan sukses tidak hanya mendapat keuntungan di dunia saja tetapi juga mendapat keuntungan di akhirat.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Penulis : Amanda Rizky Nur Ismailia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun