Mohon tunggu...
Qonitha Amalia
Qonitha Amalia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Educator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan dan Nilai Sosial Budaya (Berdasarkan Konsep Pemikiran Ki Hajar Dewantara)

27 November 2022   22:12 Diperbarui: 27 November 2022   23:01 2345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum mempelajari topik "Konsep Dasar-Dasar Pemikiran Ki Hajar Dewantara", saya beranggapan bahwa seorang siswa harus beradaptasi dengan lingkungan kelas, belajar dengan giat agar dapat berkemampuan sama dengan siswa lainnya. Namun ternyata hal tersebut kurang tepat. Setelah mempelajari topik "Konsep Dasar-Dasar Pemikiran Ki Hajar Dewantara", saya paham bahwa sesungguhnya siswa tidak boleh dipaksakan harus berkemampuan sama dengan siswa lainnya. Pada dasarnya, setiap siswa itu unik sehingga  tidak bisa disama ratakan.

Melalui topik ini, saya belajar bahwa anak diberi kebebasan dalam belajar, namun guru harus menjadi "pamong" dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Anak-anak dibebaskan untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing dan tugas seorang guru adalah sebagai fasilitator dalam proses belajar siswa.

Menurut Ki Hajar Dewantara, seorang anak terlahir seperti kertas bertuliskan samar, tugas guru mempertebal tulisan samar tadi supaya nampak terang. Jadi anak bukanlah selembar kertas kosong yang digambar sesuai keinginan orang dewasa. Ki Hajar Dewantara juga menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Guru harus dapat mendidik anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya.

Yang dimaksud dengan kodrat alam ialah seorang anak terlahir di alam Indonesia, memiliki norma-norma dan nilai sosial budaya Indonesia. Indonesia yang memiliki norma kesopan -santunan, sosial yang ramah tamah, dan budaya yang beragam membentuk karakteristik peserta didik. Sebagai contoh, anak Indonesia terbiasa untuk menyapa orang yang lebih dewasa dari dirinya dengan panggilan "Pak" atau "Bu" atau "Kak" dan lain sebagainya. Berbeda dengan orang luar negeri yang memanggil orang langsung dengan menyebut nama orang tersebut. Contoh lainnya, anak Indonesia terbiasa melakukan jabat tangan dengan mencium tangan orang yang dianggap lebih dewasa dari dirinya, hal ini dianggap aneh bagi sebagian orang dari negara lain.

Sedangkan kodrat zaman maksudnya adalah seorang anak belajar dan bertumbuh pada zaman dimana ia hidup. Pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan abad 21 yaitu memanfaatkan teknologi. Berbeda dengan anak yang hidup pada zaman pra-kemerdekaan, dimana teknologi masih sulit digapai, maka tuntutan pendidikan saat itu utamanya adalah belajar menghitung dan membaca agar terbebas dari buta huruf.

Ki Hajar Dewantara juga mengingatkan bahwa Pendidikan bertujuan agar anak dapat menyaring pengaruh luar dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia. Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik.

Dari konsep dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya berharap nantinya ketika saya melakukan pembelajaran di kelas, saya akan mengajar dengan memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik saya. Saya akan mengajar dengan professional memanfaatkan teknologi terkini namun konten dari pembelajaran tetap akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial budaya yang berlaku di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun