Politik Etis Membawa Pintu Pendidikan Modern

Sekolah rakyat Indonesia di Hindia Belanda dalam sejarah Politik Etis. wikimedia commons/free

Pengertian  

Suatu sistem kebijakan yang mana pemerintahan mengambil alih sistem pemimpin pribumi ke sistem birokrasi kolonial. Memisahkan pemimpin dari rakyatnya, kemudian mereka dijadikan pegawai dalam birokasi dari kolonial Hindia Belanda. Kebijakan ini membawa pengaruh besar terhadap kesejahteraan rakyat bangsa di Indonesia. Politik etis ini juga biasa disebut politik balas budi. Politik balas budi ini pertama dipimpin oleh Menteri Jajahan Alexander W.F. Idenburg yang kemudian menjadi Gubernur Jendral Hindia Belanda pada (1909-1916). 

Sejarah Politik Etis 

Pada awal abad -20, politik ini memasuki babak baru hingga sampai pada era itu muncul simbol baru yaitu " kemajuan ". Karena pada era itu Politik Etis membawa pengaruh besar terhadap perubahan arah kebijakan politik negeri Belanda atas negeri jajahan. Perubahan ditandai dengan adanya pembangunan infrastruktur, adanya trem listrik yang mulai beroperasi pada masa itu. Adanya pemebuhan SDM bagi rakyat jajahan. Yang itu semua termasuk tiga program dari kebijakan Politik Etis yaitu, irigasi, edukasi, dan transmigrasi. 

Zaman kemajuan juga ditandai dengan adanya surat-surat R.A. Kartini dengan sahabatnya Ny. R.M. Abendanon di Belanda. Yang juga merupakan inspirasi bagi kaum etis pada saat itu. Adanya juga gaya pendidikan yaitu gaya Barat yang membuka peluang bagi mobilitas pemuda pada era itu. 

Pengaruh pendidikan Barat itu membawa pengaruh yang memunculkan  sekolompok golongan yang disebut " priyayi baru ", yang sebagaian besar adalah guru dan para jurnalis di kota-kota di Indonesia. Pendidikan itu menjadi sarana menyalurkan ide-ide dan pemikiran mereka yang ingin membawa kemajuan, dan pembebasan dalam bentuk apapun yang ada di Indonesia. 

Manfaat dari Pendidikan Gaya Barat di Golongan Priyayi Baru

Pengalaman yang mereka peroleh dari di sekolah dan dalam kehidupan setelah melalui pendidikan itu sangatlah berbeda dengan generasi orang tua mereka.

Para kaum pemuda inilah yang menjadi tonggak membentuk kesadaran " nasional " dan bergerak bersama dengan bangsa-bangsa lain dalam garis waktu yang tidak terhingga menuju modernitas, suatu  dunia yang memberi makna baru bagi kaum pemuda saat itu. Mereka saling berbagi pengalaman, gagasan, dan asumsi tentang dunia, Hinda dan zaman mereka. Hingga Kolonial Belanda juga membentuk Volksraad (Dewan Rakyat) yang sejumlah tokoh Indonesia bergabung di dalamnya. Meraka menggerakkan wacana perubahan di lembaga tersebut. 

Model pendidikan modern gaya barat itu juga yang menjadi tanda resmi dari bentuk Politik Etis.