Mohon tunggu...
Amalia Anggraini
Amalia Anggraini Mohon Tunggu... -

mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, prodi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bumi Kita, Tanggung Jawab Kita

13 Januari 2015   06:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bagi Anda yang menyukai film kartun, baragkali ada yang pernah menyaksikan film berjudul Dr. Seuss The Lorax. Film itu menceritakan mengenai sebuah kota dimana tak ada pohon dan tumbuh-tumbuhan yang hidup, yang ada hanyalah pepohonan buatan pabrik. Kota itu memang bersih, namun sayangnya limbah dari kota itu dibuang begitu saja ke tempat lain dan penduduknya seolah tak lagi peduli dengan lingkungan, yang penting mereka hidup dengan nyaman. Namun mereka semua harus membayar mahal, karena mereka harus membeli udara bersih.

Apakah nantinya bumi kita -atau sederhananya tempat tinggal kita- akan menjadi seperti itu juga? Dimana tak ada tumbuh-tumbuhn,hingga kita harus membeli udara bersih? Barangkali pertanyaan itu masih terlalu “pagi” untuk ditanyakan sekarang. Namun siapa tahu suatu saat hal itu bisa benar-benar terjadi atau bisa saja semakin bertabah buruk. Bukannya menakut-nakuti, akan tetapi kita coba lihat saja sekarang. Bulan Januari seharusnya hujan masih turun dengan intensitas yang cukup besar, akan tetapi di beberapa daerah hujan sudah satu minggu tidak turun dan cuaca pun semakin lama semakin panas. Hingga para petani pun mengeluh karena ada sebagian yang sedang memulai menanam padi, yang tentunya membutuhkan air yang cukup banyak.

Oleh karena itu sudah sepantasnya, kita semua menjaga bumi kita. Mungkin tak perlu seheroik seperti yang dilakukan Ted -si tokoh utama dalam film tersebut- tapi setidaknya kita dapat melakukan hal-hal kecil yang dapat membantu menyelamatkan bumi kita. Pertama dan yang pasti paling penting, jangan membuang sampah sembarangan. Inilah yang menjadi penyakit masyarakat, malas membuang sampah di tempatnya, sehingga terkadang sungai pun dianggapnya tempat sampah. Tak perlu jauh-jauh, jika di tempat Anda dekat dengan sungai lihatlah, bukan ikan yang berenang di sungai itu, melainkan sampah yang “berenang” di sungai itu. Sampah-sampah yang berasal dari sungai tersebut nantinya akan bermuara ke laut dan tentunya akan mencemari lautan.  Seperti yang terjadi di pantai Samas di Bantul pada tanggal 1 Januari lalu, pantai yang indah itu tercemar sampah yang  menurut warga setempat, sampah-sampah itu berasal dari Sungai Opak dan terbawa ombak hingga akhirnya mendarat di bibir pantai itu.

Kedua, gunakanlah air dan listrik sebijak mungkin. Ketiga, jangan berlebihan dalam menggunakan kendaraan bermotor. Seperti yang kita ketahui, asap kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang yang menbabkan efek rumah kaca terbesar di bumi. Dan yang terlihat sekarang, kebanyakan orang cenderung malas berjalan, sehingga meskipun hanya untuk pergi ke sebuah tempat yang dekat, banyak yang menggunakan sepeda motor. Selain itu, alangkah baiknya jika kita mau menggunakan kendaraan umum untuk bepergian, karena dengan menggunakan kendaraan umum kita sudah menghemat 1 karbon. Namun masalahnya banyak orang yang malas menggunakan kendaraan umum karena kendaraan umum memiliki masalah dengan faktor kenyamanan dan ketepatan waktu. Tapi setidaknya jika kita malas menggunakan kendaraan umum, jangan berlebihan dalam menggunakan kendaraan pribadi, jika masih bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau bersepeda mengapa tidak?

Mungkin itulah sedikit cara yang dapat lakukan untuk menjaga bumi kita, kalau buka kita siapa lagi? Yang pasti tak perlu dengan hal-hal yang berat, cukup dengan hal-hal kecil yang dapat kita lakukan. Mulailah peduli dengan lingkungan kita, bumi kita. karena jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan kita juga yang akan merasakannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun